Skip to main content

Makalah Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi


MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam
Dosen Pengampu: Ahmad Syukron, M. EI



Penyusun:

Kelas: G

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ISLAM PEKALONGAN
TAHUN
2018
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, materi yang dibahas adalah “Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari “pengangguran, inflasi, dan kebijakan pemerintah”







Pekalongan, 25 November 2018
                                                                                              

Penyusun         



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang ..................................................................................... 4
B.     Rumusan Masalah ................................................................................ 4
C.     Tujuan Penulisan .................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A.     Konsep mengenai Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi............. 6
B.     Perbandingan kemakmuran di berbagai negara.................................... 7
C.     Faktor-faktor menentukan Pertumbuhan Ekonomi............................. 12
D.     Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi..................................................... 15
E.      Masalah pembangunan di negara berkembang  ................................. 20
F.      Kebijakan mempercepat Pembangunan.............................................. 24
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan ........................................................................................ 31  
DAFTAR PUSTAKA









BAB 1
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Selama hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional. Paraekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya sangat mendambakandan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi ( economic growth ).
Ekonomi merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman ,tentu kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh karena itu ekonomi secara terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi ,pengangguran , kesempatan kerja, hasil produksi,dan sebagainya. Jika hal ini ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil, mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada negara tersebut.
Sudah hampir 66 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian Indonesia tidak juga membaik. Masih terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, serta pendapatan per kapita yang masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem perekonomian di Indonesia, kita perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian Indonesia dari masa penjajahan, orde lama, orde baru hingga masa reformasi. Dengan mempelajari sejarahnya, kita dapat mengetahui kebijakan-kebijakan ekonomi apa saja yang sudah diambil pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap perekonomian Indonesia serta dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi permasalah ekonomi yang ada.

B.    Rumusan Masalah
1.      Apa saja konsep mengenai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi?
2.      Bagaimana perbandingan kemakmuran di berbagai negara?
3.      Apa saja faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi?
4.      Bagaimana teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi?
5.      Apa saja masalah pembangunan di negara berkembang?
6.      Bagaimana kebijakan mempercepat pembangunan?

C.   Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui konsep mengenai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
2.      Untuk mengetahui perbandingan kemakmuran di berbagai negara.
3.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
4.      Untuk mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
5.      Untuk mengetahui masalah pembangunan dinegara berkembang.
6.      Untuk mengetahui apa saja kebijakan mempercepat pembangunan.
















BAB II
PEMBAHASAN
A.     Konsep mengenai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
1.      Pertumbuhan ekonomi
Istilah pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan pertambahan produksi barang modal. Ukuran yang digunakan adalah tingkat pertumbuan pendapatan nasional rill yang dicapai.
2.      Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan selalu digunakan sebagai suatu ungkapan umum yang menggambarkan tingkat perkembangan suatu negara yang diukur melalui persentasi pertambahan pertambahan nasional riil. Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.
3.      Pendapatan perkapita sebagai pengukur kemakmuran
Banyak informasi yang diperlukan untuk secara lengkap menunjukkan taraf kemakmuran dan taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat suatu negara. Persentasi penduduk yang memiliki kendaraan, tingkat pendapatan mereka dan pemilikan harta-harta lain merupakan petunjuk penting dalam melihat taraf kemakmuran yang dicapai. Disamping itu, kemakmuran ditentukan pula oleh fasilitas untuk mendapatkan suplai listrik dan air minum yang bersih, fasilitas pendidikan yang diperoleh dan taraf pendidikan yang dicapai, taraf kesehatan dan fasilitas perabotan yang tersedia, keadaan perumahan raykat miskin, dan taraf perkembangan infrastruktur yang dicapai.[1]
      Pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu masa. Nilainya diperoleh dengan membagi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atau produk Nasional Bruto (PNB) suatu tahun dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Dengan demikian pendapatan per kapita  dapat dihitung dengan menggunakan salah satu formula berikut:
a)     

b)     

B.     Perbandingan Kemakmuran berbagai Negara
1.     Pendapatan Perkapita Beberapa Golongan Negara
Dalam menunjukkan pendapatan per kapita di berbagai negara, laporan bank dunia (world development report) membedakan berbagai negara kepada empat kategori, yaitu: “low income economies”, “lower midlle-income”, “upper midlle-incom” dan “high income countries”. Berikut adalah pendapatan perkapita berbagai golongan negara tahun 2001.
Golongan Negara
Pendapatan
Per kapita
Jumlah penduduk
Presentase
(Dolar US)
(Juta)
Dunia
1.      Low income economies
430
2.510,6
40,9
2.      Lower middle-income
1.240
2.164,5
35,3
3.      Upper middle-income
4.460
503,7
8,2
4.      Hight income economies
26.720
955,0
15,6
Jumlah
6.132,8
100

Data dalam tabel diatas menunjukkan jurang yang besar di antara pendapatan “low income economies “ dengan “high income economies”, yaitu US $ 430 berbanding dengan  US $ 26.710. Berarti pendapatan per kapita rata-rata “high income economies” adalah lebih 62 kali lipat dari pendapatan per kapita rata-rata negara-negara  miskin.[2]
Jumlah penduduk negara miskin adalah 2.511 juta, sedangkan negara berpendapatan tinggi jumlah penduduk nya hanya 955 juta-yaitu hanya 38 persen dari penduduk golongan negara pendapatan rendah. Dua golongan negara lain, yaitu “lower midlle-income” dan “upper midlle income” meliputi 2.677 juta orang, yaitu lebih kurang sama dengan penduduk yang tergolong sebagai negara berpendapatan rendah. Pendapatan per kapita rata-rata kedua negara tersebut adalah US $ 1.240 untuk yang perpendatan rendah dan US $ 4.460 untuk yang berpendapatan tinggi.
Berdasarkan data yang di tunjukkan Tabel diatas dapat pula di simpulkan bahwa tiga perempat dari penduduk dunia termasuk dalam golongan yang rata-rata pendapatannya tidak begitu tinggi, yaitu rata-ratanya tidak melebihi US $ 1.240 dan belum menikmati taraf kehidupan yang menyenangkan. Banyak di antara meraka masih dapat dipandang sebagai penduduk yang mendapatkan pendapat cukup hidup atau mencapai taraf  “subsistece”. Negara pendapatan rendah, seperti telah dinyatakan, hanya memperoleh pendapatan rata-rata (per tahun) sebesar US $ 430 dan mereka  40,9 persentasi dari penduduk dunia. Banyak di antara mereka masih belum dapat menikmati tiga kebutuhan hidup yang utama-yaitu makanan, pakaian dan perumahan yang memadai.
Masih banyak yang perlu dilakukan untuk menaikkan taraf kehidupan mereka. Negara-negara yang bergolong dalam kumpulan ini terutama terdapat di Afrika dan di Asia.
Kebanyakan negara-negara miskin baru mencapai kemerdekaan pada tahun-tahun sesudah Perang Dunia Kedua. Semenjak merdeka mereka berusaha mempercepat pertumbuhan ekonominya. Tetapi hambatan yang mereka hadapi dalam mencapai cita-cita ini sangat besar. Kekurangan modal,taraf pendidikan yang rendah,kegiatan ekonomi tradisional yang rendahproduktivitasnya dan pertambahan penduduk yang pesat telah menghambat usaha untuk mempercepat pembangunan,maka keadaan kemiskinan tetap tidak dapat dihapuskan.

2.      Pendapatan Per Kapita Beberapa Negara 
Untuk memberikan gambaran yang lebih baik mengenai perbedaan pendapat per kapita dan tingkat kemakmuran di berbagai negara,dalam tabel berikut ditunjukan tingkat pendapatan perkapita di empat golongan negara yang telah diterangkan sebelum ini.

 Negara
Pendapatan per kapita (dolar US)
A. Pendapan Rendah
1.      Tanzania
270
2.      Bangladesh
370
3.      India
460
4.      Nigeria
290
5.      Cambodia
270
6.      Pakistan
420
7.      Ghana
290
B. Pendapatan Menengah Rendah
1.      Indonesia
680
2.      Bolivia
940
3.      Filipina
1.050
4.      SriLangka
830
5.      Jordan
1.750
6.      Romania
1.710
7.      Colombia
1.920
8.      Thailand
1.970
9.      Turki
2.540
10.  Iran
1.750
11.  China
890
C. Pendapatan Menengah yang tinggi
1.      Afrika Selatan
2.900
2.      Brazil
3.060
3.      Malaysia
3.640
4.      Poland
4.240
5.      Mexico
5.540
6.      Argentina
6.960
7.      Slovak
3.700
8.      Saudi Arabia
7.230
9.      Portugal
10.000
D. Negara Kaya
1.      Spanyol
14.860
2.      Hongkong
25.920
3.      Singapura
24.740
4.      Australia
19.770
5.      Inggris
24.230
6.      Jerman
23.700
7.      Amerika Serikat
34.870
8.      Swedia
25.400
9.      Jepang
35.990
10.  Switzerland
36.970

Di setiap golongan negara ditunjukan beberapa negara yang disertai dengan data pendapatan per kapitanya pada tahun 2001.
            Data dalam tabel tersebut menunjukan pendapatan per kapita di negara berpendapatan rendah adalah sekitar US $ 270 – US $ 460. Berdasarkan data tahun 2001,yang tergolong sebagai negara terkaya adalah negara yang pendapatannya melebihi 12.000 dolar US. Diantara negara kaya,negara yang pendapataya paling rendah adalah Spanyol (berpendapatan 14.860 dolar US) dan yang paling tinggi adalah Switzerland dengan pendapatan perkapita 36.970 dolar US.
            Pendapatan perkapita negara berpendpatan menengah golongan rendah berkisar di antara US $ 600 hingga ke sekitar US $ 2.600. sedangkan golongan menengah yang perbendapatan tinggi,pendapatan per kapitanya berada di sekitar 3.000 hingga 10.000 dolar US.[3]
                                             
3.      Pendapatan Per Kapita dan “Purchasing Power Parity”
Dalam uraian sebelum ini telah di terangkan beberapa kelemahan pendapatan per kapita sebagai alat pengukur tingkat kemakmuran. Salah stau yang terpenting adalah perbedaan tingkat harga barang diantara berbagai negara. Penghitungan pendapatan perkapita yang mempertimbangkan faktor perbedaan harga tersebut,yaitu dengan menghitung kembali pendapatan per kapita berdasarkan harga yang sama di berbagai negara,akan menghasilkan data yang sangat berbeda dengan yang ditunjukan dalam tabel berikut.
Negara
Pendapatan per kapita
Negara – negara Berkembang
GDP
PPP
1.      China
890
4.260
2.      India
460
2.530
3.      Indonesia
680
2.940
4.      Filipina
1.050
4.360
5.      Thailand
1.960
6.550
6.      Malaysia
3.640
8.340
7.      Pakistan
420
1.920
8.      Saudi Arabia
7.230
11.390
9.      Mexiko
5.540
8.770
10.  Brazil
3.060
7.450
11.  Colombia
1.910
5.980
Negara – negara Maju
1.      Amerika Serikat
34.870
34.870
2.      Prancis
22.690
25.280
3.      Australia
19.770
25.780
4.      Jerman
23.700
25.530
5.      United Kingdom
24.230
24.260

Pendapatan perkapita yang sudah di sesuaikan tersebut dinamakan pendapatan perkapita berdasarkan persamaan daya beli,(pendapatan per kpita-PPP) atai per kapita PPP- Purchasing Power Parity. Pendapatan per kapita yang dihitung menurut cara yang biasa dinamakan pendapatan per kapita nominal (per capita GDP nominal).
Tabel diatas membandingkan per kapita GDP nominal dan per kapita GDP-PPP di beberapa negara. Daripada data yang terdapat dalam tabel tersebut,beberapa kesimpulan dapat dibuat :
a)      Data tersebut didasarkan kepada harga-harga yang berlaku di Amerika Serikat. Oleh sebab itu di Amerika Serikat per kapita GDP = per kapita PPP
b)      Di negara-negara maju pendapatan per kapita PPP hampir sama nilainya dengan pendapatan perkapita GDP.
c)      Di negara berkembang per kapita PPP jauh lebih tinggi dari per kapita GDP.sebagai akibatnya,dengan menggunakan perkapita PPP jurang kemakmuran di antara negara berkembang dan negara maju tidaklah sebesar sepeti di tunjukan oleh perbedaan per kapita GDP.

C.     Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
1.      Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya
Kekayaan alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca, jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang dapat diperoleh, jumlah dan jenis kekayaan barang tambang yang terdapat. Kekayaan alam akan dapat mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada masa-masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi.
Walaupun uraian diatas menekankan tentang pentingnya peranan kekayaan alam dalam perkembangan ekonomi suatu negara, terutama dalam masa permulaaan proses tersebut, hal itu tidaklah berarti bahwa perkembangan ekonomi sangat tergantung kepada banyaknya kekayaan alam suatu negara. Perkembangan ekonomi di Negeri Belanda, Jepang dan Korea Selatan membuktikan bahwa walaupun tidak mempunyai kekayaan alam yang berarti, perkembangan ekonomi yang pesat dapat juga berlaku. Perkembangan ekonomi di Negri Belanda bermula dari perkembangan disektor perdagangannya. Perkembangan yang pesat di Jepang dan Korea Selatan pada masa sesudah Perang Dunia Kedua yang lalu adalah efek dari kesuksesan di dalam mengembangkan sektor industri yang efisien, yang sanggup bersaing di pasaran internasional.[4]
2.      Jumlah dan Mutu Dari Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah produksi. Disamping itu sebagai akibat pendidikan, latihan dan pengalaman kerja, keterampilan penduduk akan selalu bertambah tinggi. Hal ini menyebabkan produktivitas bertambah dan ini selanjutnya menimbulkan pertambahan produksi yang lebih cepat dari pada pertambahan tenaga kerja.
Doroan lain yang timbul dari perkembangan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi bersumber dari akibat pertambahan itu kepada luas pasar. Perkembangan penduduk menyebabkan besarnya luas pasar dari barang-barang yang dihasilkan sektor perusahaan akan bertambah pula. Karena perannya ini maka perkembangan penduduk akan menimbulkan dorongan kepada pertambahan dalam produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi.
Apabila dalam perekonomian sudah berlaku keadaan dimana pertambahan tenaga kerja tidak dapat menaikkan produksi nasional yang tingkatnya adalah lebih cepat dari tingkat pertambahan penduduk, pendapatan per kapita akan menurun. Dengan demikian penduduk yang berlebihan akan menyebabkan kemakmuran masyarakat merosot.
3.      Barang-barang Modal dan Tingkat Teknologi
Barang-barang penting artinya dalam mempertinggi keefisienan pertumbuhan ekonomi. Di dalam masyarakat yang sangat kurang maju sekalipun barang-barang modal sangat besar perannya dalam kegiatan ekonomi. Tanpa adanya alat-alat untuk menangkap ikan dan berburu, alat-alat untuk bercocok tanam dan mengambil hasil hutan, masyarakat yang kurang maju akan menghadapi kesusahan yang lebih banyak lagi dalam mencari makanannya sehari-hari. Pada masa kini pertumbuhan ekonomi dunia telah mencapai tingkat yang tinggi, yaitu jauh lebih modern dari pada kemajuan yang dicapai oleh suatu masyarakat yang masih belum berkembang. Barang-barang modal yang sangat bertambah jumlahnya dan teknologi yang telah menjadi bertambah modern memegang peranan yang penting sekali dalam mewujudkan kemajuan ekonomi yang tinggi.
Tanpa adanya  perkembangan teknologi, produktivitas barang-barang modal tidak akan mengalami perubahan dan tetap berada pada tingkat yang sangat rendah. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa efek positif dalam pertumbuhan ekonomi, dan oleh karenanya pertumbuhan ekonomi menjadi lebih besar. Efek yang utama adalah :
a.)    Kemajuan teknologi dapat mempertinggi keefisienan kegiatan memproduksi sesuatu barang.
b.)    Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru yang belum pernah diproduksi sebelumnya.
c.)    Kemajuan teknologi dapat meninggikan mutu barang-barang yang diproduksikan tanpa meningkatkan harganya.
4.      Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
Sistem sosial dan sikap masyarakat penting peranannya dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi. Adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktifitas yang tinggi. Oleh karenanya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat.
Sikap masyarakat juga dapat menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat dicapai. Disebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat yang dapat memberikan dorongan yang besar kepada pertumbuhan ekonomi. Sikap yang sedemikian itu antara lain adalah sikap berhemat yang bertujuan untuk mengumpulkan lebih banyak uang untuk investasi, sikap yang sangat menghargai kerja keras dan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan usaha, dan sikap yang selalu berusaha untuk menambah keuntungan dan pendapatan. Apabila didalam masyarakat terdapat beberapa keadaan dalam sistem sosial dan sikap masyarakat yang sangat menghambat pertumbuhan ekonomi, pemerintah haruslah berusaha untuk menghapuskan hambatan-hambatan tersebut.
D.     Teori-teori pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang sudah lama dibahas oleh ahli – ahli ekonomi. Madzhab merkantilis, yaitu pemikir – pemikir ekonomi diantara akhir abad ke-16 dan akhir abad ke-17,banyak membahas perdagangan luar negeri terhadap pembangunan ekonomi. Dalam zaman ahli-ahli ekonomi Klasik lebih banyak lagi pendapat telah dikemukakan. Buku Adam Smith yang terkenal,yaitu An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealt Nations. Atau dengan ringkas, The Wealth of Nations,pada hakikatnya adalah suatu analisis mengenai sebab-sebab dari berlakunya pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan itu.[5]

1.      Teori Pertumbuhan Klasik
Pada era sebelum tahun 1870 para ekonom mengemukakan bahwa untuk mencapai pembangunan ekonomi yang tinggi dibutuhkan peran modal sebagai bagian terpenting. Penggunaan modal tersebut untuk meningkatkan produksi dari sisi penawaran yang tinggi, sehingga berdampak pada tingginya jumlah permintaan. Namun dalam prakteknya, penawaran yang tinggi tersebut tidak diimbangi oleh permintaan yang tinggi pula sehingga menimbulkan masalah seperti kelebihan produksi, penganguran dan deflasi. Tokoh-tokoh pertumbuhan Klasik yaitu Adam Smith, David Ricardo, Robert Malthus. Secara umum asumsi yang digunakan Kaum Klasik yaitu perekonomian dalam keadaan full employment, perekonomian terdiri dari dua sektor (produsen dan konsumen), tidak ada campur tangan pemerintah dan perekonomian diserahkan ke mekanisme pasar.[6]

Pandangan Adam Smith
Inti dari proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith dibagi menjadi dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Mengenai peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi, Smith berpendapat bahwa perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperluas pasar, maka akan meningkatkan spesialisasi dalam perekonomian tersebut. Perkembangan spesialisasi dan pembagian kerja akan mempercepat proses pembangunan ekonomi karena adanya spesialisasi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi (Sadono Sukirno, 2010).
Pandangan David Ricardo
Pandangan Ricardo mengenai proses pertumbuhan ekonomi tidak jauh berbeda dengan pendapat Adam Smith yang berfokus pada laju pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga mengungkapkan adanya keterbatasan faktor produksi tanah yang bersifat tetap sehingga akan menghambat proses pertumbuhan ekonomi. Proses pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo dalam buku Sadono Sukirno (2010) yaitu :
a)      Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam masih melimpah sehingga para pengusaha memperoleh keuntungan yang tinggi. Karena pembentukan modal tergantung pada keuntungan, maka laba yang tinggi tersebut akan diikuti dengan pembentukan modal yang tinggi pula. Pada tahap ini maka akan terjadi kenaikan produksi dan peningkatan permintaan tenaga kerja.
b)      Pada tahapan kedua, karena jumlah tenaga kerja diperkerjakan bertambah, maka upah akan naik dan kenaikan upah tersebut akan mendorong pertambahan penduduk. Karena luas tanah tetap, maka makin lama tanah yang digunakan mutunya akan semakin rendah. Akibatnya, setiap tambahan hasil yang diciptakan oleh masingmasing pekerja akan semakin berkurang. Dengan semakin terbatasnya jumlah tanah yang dibutuhkan, maka harga sewa lahan akan semakin tinggi. Hal ini akan mengurangi keuntungan pengusaha yang menyebabkan pengusaha tersebut mengurangi pembentukan modal dan menurunkan permintaan tenaga kerja yang berakibat pada turunnya tingkat upah.
c)      Tahap ketiga ditandai dengan menurunnya tingkat upah dan pada akhirnya akan berada pada tingkat minimal. Pada tingkat ini, perekonomian akan mencapai stationary state. Pembentukan modal baru tidak akan terjadi lagi karena sewa tanah yang sangat tinggi menyebabkan pengusaha tidak memperoleh keuntungan.[7]
2.      Teori Schumpeter
Schumpeter dalam teorinya menitikberatkan pada pentingnya peranan pengusaha di dalam mewujudkan suatu pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu juga ditunjukan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus membuat suatu pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Inovasi itu biasanya merupakan: memproduksi produk-produk baru yang belum ada di pasar saat ini, mempertinggi efisiensi produksi dalam menghasilkan suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran yang benar-benar baru, mengembangkan sumber bahan baku atau bahan mentah yang baru dan juga mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan untuk mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Schumpeter juga membedakan investasi kepada dua golongan, yaitu penanaman modal otonomi dan penanaman modal terpengaruh. Penanaman modal otonomi adalah penanaman modal yang ditimbulkan pada kegiatan ekonomi yang muncul sebagai akibat kegiatan inovasi. Menurut Schumpeter jika semakin tinggi tingkat kemajuan sesuatu ekonomi maka semakin terbatas pula kemungkinan untuk mengadakan suatu inovasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi akan berjalan lambat. Hingga akan tercipta keadaan tidak berkembang (stationary/state). Akan tetapi, berbeda dengan pandangan klasik, dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi.
3.      Teori Harrod-Domar
Dalam menganalisis mengenai pertumbuhan ekonomi, teori Harrod-domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh atau steady growth dalam jangka panjang.
Analisis Harrod-domar menggunakan permisalan – permisalan berikut :
a)      Barang modal telah mencapai kapasitas penuh
b)      Tabungan adalah proposional dengan pendapatan nasional
c)      Rasio modal-produksi (capital-output ratio) tetap nilainya,dan
d)      Perekonomian terdiri dari dua sektor
Dalam anasisisnya Harrod-domar menunjukan bahwa walaupun pada suatu tahun tertentu (misalnya tahun 2002) barang-barang modal sudah mencapai kapasitas penuh,pengeluaran agregat dalam tahun 2002 yaitu AE=C+I, akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi semakin tinggi pada tahun berikutnya (tahun 2003). Dengan perkataan lain,investasi yang berlaku dalam tahun 2002 akan menambah kapasitas barang modal untuk mengeluarkan barang dan jasa pada tahun 2003.
      Menyadari tentang pertambahan kapasitas barang modal tersebut,analisis Harrod-domar mengemukakan persoalan berikut : Apakah syarat yang perlu dipenuhi agar kapasitas barang modal yang bertambah itu akan sepenuhnya digunakan ? Artinya : apakah syaratnya agar pada tahun berikutnya (tahun 2003) barang-barang modal mencapai kapasitas penuh kembali?
      Masalah yang dikemukakan oleh Harrod-domar ditunjukan dalam gambar dibawah ini. Pengeluaran agregat yang asal adalah AE=C=I. Keseimbangan dicapai di titik E yang menggambarkan:
a)      Pendapatan nasional adalah Y,dan
b)      Pada pendapatan nasional tersebut,ekonomi mencapai kapasitas penuh
Misalkan jumlah barang modal pada keseimbangan ini adalah Ko. Seterusnya teori Harrod-domar menerangkan bahwa investasi yang dilakukan pada tahun tersebut (2002) akan menyebabkan jumlah barang modal bertambah pada tahun berikutnya 2003,yaitu jumlah barang modal menjadi K1 = Ko + I,dimana K1 adalah jumlah barang modal pada tahun 2003.
Agar semua barang modal sepenuhnya digunakan,pengeluaran agregat pada tahun itu harus mencapai AE1 = C + I = ΔI. Dengan pengeluaran agregat ini pendapatan nasional adalah Yk1  dan nilai ini sama dengan kapasitas barang modal sebanyak K1 untuk menghasilkan pendapatan nasional. Dengan demikian kapasitas penuh tercapai kembali.
Analisis ini menunjukan bahwa dalam ekonomi dua sektor investasi harus terus mengalami kenaikan agar perekonomian tersebut mengalami pertumbuhan yang berkepanjangan. Pertambahan investasi tersebut diperlukan untuk meningkatkan pengeluaran agregat. Dalam contoh diatas,pada tahun 2002 investasi adalah sebesar 1 dan pada tahun 2003 investasi perlu meningkat menjadi (I = ΔI).



E.      Masalah pembangunan di negara berkembang.
Ali-ahli ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat penting kepada usaha mempercepat pembangunan dinegara-negara tersebut. Kegiatan pertanian yang tradisional, kekurangan modal dan tenaga ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa faktor yang penting yang menghalangi berbagai negara untuk berkembang lebih cepat. Bentuk maslah-masalah tersebut diterangkan dalam uraian dibawah ini:
1.      Pertanian tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian dan aplikasi teknologi modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini produktivitasnya sangat rendah dan seterusnya mengakibatkan pendapatan petani yang tidak banyak bedanya dengan pendapatan pada tingkat subsisten.
Di negara-negara maju, sumbangan relatif sektor pertanian kepada pendapatan nasional adalah kecil, tetapi pada waktu yang sama jumlah penduduk yang bekerja disektor ini juga relatif kecil. Walaupun demikian mereka mampu mengeluarkan hasil-hasil pertanian yang melebihi kebutuhan keseluruhan penduduknya. Juga sektor tersebut dapat mewujudkan pendapatan yang tinggi kepada para petani. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini adalah penggunaan teknologi modern disektor pertanian yang meliputi penggunaan alat-alat pertanian modern dan input-input pertanian yang lain seperti pupuk, insectisida, fungisida dan penggunan bibit yang baik yang sudah secara luas dilakukan.
Di banyak negara berkembang lebih setengah dari penduduknya berada di sektor pertanian. Cara berecocok tanam masih tradisional, penggunaan input pertanian modern sangat terbatas dan alat-alat pertanian yang digunakan masih tradisional. Semua ini menyebabkan tingkat produktivitas sektor tersebut masih sangat rendah dan merupakan faktor penting yang menimbulkan pendapatan yang rendah dan masalah kemiskinan yang masih meluas.[9]
2.      Kekurangan dana modal dan modal fisikal
Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap negara yang memulai pembangunannya dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan pembangunan perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebakan kesukaran kepada negara tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan. Perkembangan dan midernisasi suatu perekonomian memerlukan modal yang sangat banyak. Infrastruktur harus dibangun, sistem pendidikan harus dikembangkan dan kegiatan pemerintah harus diperluas. Dan yang lebih penting lagi berbagai jenis kegiatan perusahaan dan industri modern harus dikembangkan. Ini berarti pihak pemerintah dan swasta memerlukan modal yang banyak untuk mewujudkan modernisasi di berbagai kegiatan ekonomi. [10]
3.      Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
tersedianya modal saja tidak cukup untuk memodernkan suatu perekonomian. Pelaksanaan pemodernan harus ada dengan kata lain, diperlukan berbagai golongan tenaga kerja yang terdidik seperti ahli-ahli teknik diberbagai bidang, akuntan dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan. Disamping itu diperlukan tenaga terampil yang akan menjadi pengawas dan pelaksana dalam berbagai kegiatan industri.
Tenaga kerja seperti ini memerlukan pendidikan. Dengan demikian, perkembangan sistem pendidikan merupakan suatu langkah yang harus dilaksanakan pada waktu usaha pembangunan mulai dilakukan. Disamping itu mereka memerlukan pengalaman untuk dapat menjalankan operasi kegiatan modern tersebut secara efisien. Dalam teori pertumbuhan, schumpeter telah ditunjukan bahwa golongan pengusaha sangat penting dalam menentukan sampai dimana perkembangan ekonomi akan tercapai. Mereka adalah golongan yang akan mengumpulkan modal melalui pinjaman atau mengumpulkan dana sendiri dan mengembangkan kegiatan perusahaan dan industri.[11]
4.      Perkembangan penduduk pesat
Mengenai sifat penduduk negara-negara berkembang, terdapat dua ciri penting yang menimbulkan efek yang buruk kepada usaha pembangunan, yaitu: (i) dibeberapa negara jumlah penduduknya relatif besar dan (ii) tingkat perkembangan penduduk sangat cepat.
Hal yang dinyatakan dalam (i) tidak sukar untuk melihatnya. India dan China adalah dua negara yang terbanyak penduduknya di dunia. Kedua negara ini meliputi sebanyak hampir 40% dari penduduk dunia. Negara-negara lain seperti Indonesia, Vietnam, Pakistan dan Bangladesh merupakan contoh lain negara yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Negara-negara seperti itu menghadapi masalah pembangunan yang lebih serius dari negara-negara berkembang yang relatif kecil penduduknya.
Ciri yang dinyatakan dalam (ii) memperburuk akibat negatif penduduk terhadap pembangunan ekonomi. Perkembangan penduduk sejak perang dunia kedua yang lalu menunjukkan pertambahan dalam tingkat pertumbuhannya. Sebelum perang dunia kedua, tingkat pertambahan penduduk diberbagai negara-negara maju dan berkembang, mencapai tingkat disekitar 1%. Tetapi sejak perang dunia kedua tingkat pertumbuhan penduduk mencapai rata-rata lebih dari 2%, hal ini menimbulkan masalah eksplosi atau perledakan penduduk dinegara-negara berkembang.
5.      Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik
Aspek diatas dalam mempengaruhi pertumbuhan tidaklah dipersoalkan dalam analisis-analisis ekonomi negara maju. Sistem politik mereka sudah berkembang dengan sempurna, institusi ekonomi dan sosial juga telah berkembang, sistem sosial dan kebudayaan tidak menimbulkan hambatan yang serius kedapa perkembangan kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu dalam analisis pertumbuhan ekonomi dinegara maju faktor itu tidak dipertimbangkan dan didiskusikan. Di negara berkembang hal itu tidak dapat dilakukan oleh karena faktor institusional, sosial, kebudayaan dan politik seringkali sangat penting pengaruhnya keatas kepesatan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang stabil. Faktor sosial dan kebudayaan juga besar pengaruhnya kepada pembangunan. Berbagai bentuk perubahan institusional adalah penting untuk mempercepat dan mempertingi efisiensi pembangunan ekonomi. [12]
F.      Kebijakan mempercepat pembangunan
Semenjak akhir perang dunia kedua, seperti sudah dinyatakan, berbagai Negara membangun telah berusaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi agar taraf kemakmuran masyarakatnya dapat ditingkatkan. Beberapa Negara telah mencapai pembangunan dan perkembangan kemakmuran yang cukup besar. Walau bagaimanapun terdapat juga Negara-negara yang belum mampu memperkembangkan ekonominya. Kestabilan politik dan ekonomi merupakan syarat paling penting yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Disamping itu, kebijakan pembangunan pemerintah dan pendekatan kebijakan pembangunan yang sesuai dengan sumber-sumber yang tersedia, sangat penting peranannya di dalam usaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Berdasarkan kepada pengalaman pembangunan di berbagai Negara, analisis berikut menguraikan kebijakan-kebijakan yang selalu dijalankan untuk mempercepat pertumbuhan dan pemangunan ekonomi.
1.     Kebijakan Diversifasi kegiatan ekonomi
Kebijakan Diversifikasi adalah kebijakan pemerintah untuk membangun perekonomian dengan cara mengembangkan kegiatan ekonomi di sektor yang baru dan lebih modern seperti sektor pertambangan dan industri pengolahan, dan mengembangkan penanaman komoditi ekspor seperti kelapa sawit dan karet.
Negara berkembang yang miskin dan rendah pendapatan per kapitanya biasanya merupakan Negara pertanian tradisional yang sangat rendah tersebut. Dengan demikian, untuk memajukan ekonominya, Negara berkembang perlu melakukan pembaruan dalam corak kegiatan ekonomi masyarakat.
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada. Untuk mencapai tujuan ini, dalam kegiatan pertanian yang tradisional perlulah usaha-usaha dilakukan untuk membuat pembaruan agar produktivitas semakin meningkat. Memperkenalkan input yang lebih modern seperti menyediakan bibit yang tinggi produktivitasnya, memperkenalkan input modern yang lain dan memperkenalkan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik, perlu dilakukan.
Langka yang lebih penting adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat mempercepat transformasi kegiatan ekonomi dari yang bersifat tradisional kepada kegiatan ekonomi yang modern. Didalam persoalan ini langkah yang penting adalah mendorong perkembangan sector manufaktor. Ekonomi yang semakin maju akan memerlukan berbagai jenis barang industry. Perkembangan ekonomi juga akan memerlukan barang konsumsi yang lebih banyak yang biasanya dihasilkan oleh sector industry. Seterusnya sector ini dapat didorong untuk mengekspor produksinya ke Negara lain. Dalam era globalisasi kegiatan mengekspor barang indnustri akan menjadi bertambah penting.
2.      Mengembangkan Infrastruktur
Moderenisasi ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi memerlukan infrastruktur untuk berkembang. Jalan dan jembatan, lapangan terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi, dan penyediaan air, dan jaringan telepon perlu dikembangkan. Berbagai jenis infrastruktur ini sangat diperlukan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasinya. Akan tetapi, disebabkan sifat dari jasa-jasa yang disediakan, pihak swasta tidak akan melakukan perkembangannya. Kebanyakan jasa-jasa tersebut merupakan “barang publik” (public good) dan sukar untuk mengembangkan infrastruktur tersebut sangat besar dan tidak ekonomis apabila dikembangkan oleh pihak swasta. Dengan demikian pengembangan infrastruktur untuk menggalakkan pembangunan ekonomi merupakan tanggung jawab pemerintah.
Perkembangan infrastruktur haruslah selaras dengan pembangunan ekonomi. Pada tahap pembangunan yang rendah, infrastruktur yang diperlukan masih terbatas. Pada tingkat ini penumpuan perkembangan adalah untuk membangun jalan, jembatan, irigasi, listrik dan infrastruktur lain dalam taraf yang sederhana. Semakin maju suatu perekonomian, semakin banyak infrastruktur yang diperlukan. Dengan mengembangkan infrastruktur harus secara terus menerus dilakukan dan harus diselaraskan dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai dan yang ingin diwujudkan pada masa depan.[13]
3.       Meningkatkan tabungan dan investasi
Pendapat masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangkan pembangunan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan. Kekurangan investasi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu, satu syarat penting yang perlu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah meningkat kan tabungan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini sistem bank perlu dikembangkan. Sistem bank dan institusi keuangan lain dan pasaran keuangan seperti pasaran saham dan pasaran bond, dapat memberikan sumbangan penting kepada usaha meningkatkan tabungan.
Pada tahab awal dari pembangunan tabungan  yang dapat diciptakan masyarakat adalah jauh lebih rendah dari biaya yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan. Oleh sebab itu pinjaman dan sumber keuangan lain dari luar negara diperlukan biasanya pinjaman  terutama diperlukan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang perlu disediakan untuk mendorong perkembangan kegiatan ekonomi.
Tabungan yang diciptakan didalam negeri tidak dengan sendirinya mewujudkan pembangunan. Diperlukan kegiatan inventasi untuk menggunakan tabungan tersebut. Oleh sebab itu pihak swasta perlu didorong dan dibantu untuk menggunakan tabungan tersebut dalam kegiatan investasi, kekurangan minat swasta untuk meminjam dan melakukan investasi dapat menimbulkan efek buruk kepada usaha memcepat pertubuhan ekonomi. Dengan kata lain, usaha pemerintah untuk mendorong pihak swasta menggunakan tabungan yang tersediah untuk melakukan penanaman modal merupakan langkah penting yang perlu disediakan.
Menarik investor asing selalu dilakukan berbagi negara sebagai salah satu usaha untuk mempercepat perkembangan inventasi. Menggalkan penanaman modal asing akan memberikan beberapa sumbangan penting dalam pembangunan, yaitu; (i)penanaman modal asing menyediakan modalnya sendiri, (ii) akan memindahkan teknologi dan kepakaran lain kenegara yang didatangi nya, (iii) meningkatkan penggunaan teknologi modern, (iv) kerap kali usaha mereka dapat meningkat ekspor.
4.      Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
Dari segi pandangan individu maupun dari segi negara secara keseluruhan, pendidikan merupakan satu investasi yang sangat berguna untuk pembangunan ekonomi. Disatu pihak, untuk memperoleh pendidikan memerlukan waktu dan uang. Akan tetapi pada masa yang berikutnya, yaitu setelah pendidikan diperlukan, masyarakat dan individu akan memperoleh manfaat daripada peningkatan dalam taraf pendidikan. Pertama-tama, individu yang memperoleh pendidikan cendrung akan memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula pendapatan yang mungkin diperoleh.
Seterusnya kepada masyarakat secara keseluruhan, peningkatan dalam taraf pendidikan memberi beberapa manfaat yang boleh mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sumbangan dari taraf pendidikan yang semakin meningkat kepada pertumbuhan ekonomi adalah: (i) manajemen perusahaan-perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien, (ii) penggunaan teknologi modern dalam kegiatan ekonomi dapat lebih cepat berkembang, (iii) pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan daya pemikiran masyarakat, dan (iv) berbagai pakar, tenaga ahli dan tenaga terampil yang diperlukan berbagai kegiatan ekonomi dapat disediakan.[14]
5.     Mengembangkan institusi yang mendorong pembangunan
Pembangunan ekonomi harus secara terus menerus diikuti oleh pengembangan insititusi insititusi yang dapat memberikan dorongan kepada mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi.
Pertama-tama administrasi pemerinta perlu menggeser prioritas kegiatannya dari menjalankan administrasi Negara kepada suatu institusi yang dapat memberikan dorongan kepada usaha mempercepat pertumbuhan ekonomi. Untuk tujuan ini administrasi pemerintah perlu menjalankan kegiatan yang bersifat membantu perkembangan kegiatan ekonomi. Sebagai contoh, administrasi pemerinta harus mampu mengembangkan berbagi bentuk infrastruktur dan sistem pendidikan dengan efisiensi dan sesuai dengan yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi.
Langkah yang kedua yang perlu dilakukan adalah mengembangkan institusi-institusi yang secara langsung bertindak sebagai badan yang membantu kegiatan pembangunan ekonomi. Satu institusi, misalnya, perlu didirikan khusus untuk membantu perkembangan sector industry. Dalam sector pertanian diperlukan satu atau beberapa agensi yang dapat membantu petani untuk menjalankan kegiatan secara modern dan menyediakan input untuk usaha pemoderan ini. Lebih banyak institusi lain biasanya dikembangkan untuk menggalakkan perkembangan di berbagai sector seperti institusi untuk mengembangkan pelancongan, institusi untuk menarik investasi asing dan institusi untuk mengembangkan kegiatan industry disuatu kawasan tertentu.
Mengembangkan institusi pendidikan dari tingkat sekolah, pra universitas, diploma hingga tingkat universitas perlu dilakukan. Telah ditekankan bahwa pendidikan merupakan syarat yang tak terpisahkan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat. Maka, dalam usaha mempercepat pembangunan ekonomi, program mengembangkan sistem dan institusi pendidikan perlu dijalankan.
6.     Merumuskan dan melaksanakan perencanaan ekonomi
Kebijakan pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiscal dan moneter. Kebijakan fiscal sendiri adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jadi, kebijakan fiscal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter. Perbedaan nya terletak pada instrument kebijakannya. Jika dalam kebijakan moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, maka dalam kebijakan fiscal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaranya.
Dalam buku teks teori ekonomi makro, penerimaan pemerintah diasumsikan berasal dari pajak (tax), sehingga notasi yang digunakan untuk pemerintah (government expenditure), seperti yang telah dibahas dalam bagian-bagian sebelumnya.
Sedangkan kebijakan moneter sendiri adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar. Yang dimaksud dengan kondisi lebih baik adalah meningkatkan output keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga. Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.[15]
Kebijakan moneter merupakan alat yang digunakan oleh bank sentral untuk mengontrol kuantitas uang dalam perekonomian. Sebagian besar ekonom sepakat bahwa kuantitas uang yang ditawarkan mempengaruhi tingkat output, tingkat bunga dan tingkat pengangguran, serta tingkat harga keseluruhan.


BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara berbeda-beda tergantung dengan pendapatan perkapita itu sendiri dan tergantung dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi pendapatan penduduknya maka semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di negara tersebut dan sebaliknya dengan rendahnya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan berdampak pada rendahnya pendapatan nasional negara itu sendiri. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan menghambat pertumbuhan ekonomi.  Dalam mewujudkan pembangunan ekonomi pemerintah harus membuat kebijakan yang menguntungkan negaranya dan penduduk juga ikut terlibat dalam meningkatkan pendapatan perkapita negaranya.
DAFTAR PUSTAKA
Nurul Huda. 2008. Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Kencana.
Sadono Sukirno. 2015. Makro Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
Adiwarman Karim. 2007.  Ekonomi Makro Islami. Jakarta: PT Rajawali Pers.
Boediono. 2018. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.






[1] Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 422-423
[2] Ibid, hal. 427
[3] Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 429
[4] Ibid, hal. 430
[5] Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 432
[6] Boediono, Ekonomi Makro, (Yogyakarta: BPFE, 2018), hal. 17
[7] Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis, (Jakarta: Kencana, 2008), Hlm. 200
[8] Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 435-436
[9] Ibid, hal 437
[10] Ibid, hal. 438-439
[11] Nurul Huda, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis, (Jakarta: Kencana, 2008), Hlm. 205
[12] Sadono Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 440-441
[13] Ibid, hal. 442-443
[14] Ibid, hal. 444
[15] Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: rajawali pers, 2007), h 8

Comments

  1. ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....

    1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
    – Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
    – Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
    – Drop out takut dimarahin ortu
    – IPK jelek, ingin dibagusin
    – Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
    – Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
    – Dll.
    2. PRODUK KAMI
    Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
    SARJANA (S1, S2)..
    Hampir semua perguruan tinggi kami punya
    data basenya.
    UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
    UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
    UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
    UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
    UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
    UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
    UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
    AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
    UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
    INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
    STIE SUKABUMI YAI
    ISTN STIE PERBANAS
    LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
    STIMIK UKRIDA
    UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
    UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
    UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
    UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
    UNIVERSITAS SAHID DLL

    3. DATA YANG DI BUTUHKAN
    Persyaratan untuk ijazah :
    1. Nama
    2. Tempat & tgl lahir
    3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
    4. IPK yang di inginkan
    5. universitas yang di inginkan
    6. Jurusan yang di inginkan
    7. Tahun kelulusan yang di inginkan
    8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
    9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
    10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
    11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
    4. Biaya – Biaya
    • SD = Rp. 1.500.000
    • SMP = Rp. 2.000.000
    • SMA = Rp. 3.000.000
    • D3 = 6.000.000
    • S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
    • S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
    (kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
    • D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
    (minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
    • Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Makalah Kaidah Fikih الأموربمقاصدها (al-umuuru bimaqaashidiha)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A.      Latar B elakang ....................................................................................... 1 B.      Rumusan M asalah .................................................................................. 2 C.      Tujuan dan M anfaat ................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 A.      Makna Kaidah Fikih الامور بمقاصدها ....................................................... 3 B.      ...

Makalah Konsep Dasar Fiqh Muamalah

TUGAS MAKALAH KONSEP DASAR FIQIH MUAMALAH Makalah I ni D isusun U ntuk M emenuhi T ugas Fiqih Muamalah Dosen Pengampu : Ahmad Syukron, M.EI O leh   : KELAS : E JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITU T AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2019 K ATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah swt atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ahmad Syukron, M.EI selaku dosen kami dalam Mata Kuliah Fiqih Muamalah dan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca . U ntuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami , k ami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini . Oleh ...