MAKALAH
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam
Dosen
Pengampu: Ahmad Syukron, M. EI
Penyusun:
Kelas:
G
JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ISLAM
PEKALONGAN
TAHUN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, materi yang dibahas adalah “Pertumbuhan
dan Pembangunan Ekonomi”.
Kami
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah kami.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan dapat menambah wawasan kita dalam mempelajari
“pengangguran, inflasi, dan kebijakan pemerintah”
Pekalongan, 25 November
2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...........................................................................................
2
DAFTAR ISI
..........................................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .....................................................................................
4
B.
Rumusan Masalah
................................................................................
4
C.
Tujuan Penulisan
..................................................................................
5
BAB II PEMBAHASAN
A.
Konsep mengenai Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi.............
6
B.
Perbandingan kemakmuran di berbagai negara....................................
7
C.
Faktor-faktor menentukan Pertumbuhan Ekonomi.............................
12
D.
Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi.....................................................
15
E.
Masalah pembangunan di negara berkembang ................................. 20
F.
Kebijakan mempercepat Pembangunan..............................................
24
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
........................................................................................
31
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Selama
hampir setengah abad, perhatian utama masyarakat perekonomian dunia tertuju
pada cara-cara untuk mempercepat tingkat pertumbuhan pendapatan nasional.
Paraekonom dan politisi dari semua negara, baik negara-negara kaya maupun
miskin, yang menganut sistem kapitalis, sosialis maupun campuran, semuanya
sangat mendambakandan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi ( economic growth ).
Ekonomi merupakan hal yang tidak
dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman ,tentu
kebutuhan terhadap manusia bertambah oleh karena itu ekonomi secara
terus-menerus mengalami pertumbuhan dan perubahan. Perubahan yang secara umum
terjadi pada perekonomian yang dialami suatu negara seperti inflasi
,pengangguran , kesempatan kerja, hasil produksi,dan sebagainya. Jika hal ini
ditangani dengan tepat maka suatu negara mengalami keadaan ekonomi yang stabil,
mempengaruhi kesejahteraan kehidupan penduduk yang ada negara tersebut.
Sudah hampir 66 tahun Indonesia
merdeka. Akan tetapi kondisi perekonomian Indonesia tidak juga membaik. Masih
terdapat ketimpangan ekonomi, tingkat kemiskinan dan pengangguran masih tinggi,
serta pendapatan per kapita yang masih rendah. Untuk dapat memperbaiki sistem
perekonomian di Indonesia, kita perlu mempelajari sejarah tentang perekonomian
Indonesia dari masa penjajahan, orde lama, orde baru hingga masa reformasi.
Dengan mempelajari sejarahnya, kita dapat mengetahui kebijakan-kebijakan
ekonomi apa saja yang sudah diambil pemerintah dan bagaimana dampaknya terhadap
perekonomian Indonesia serta dapat memberikan kontribusi untuk mengatasi
permasalah ekonomi yang ada.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja konsep mengenai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi?
2.
Bagaimana perbandingan kemakmuran di berbagai negara?
3.
Apa saja faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan
ekonomi?
4.
Bagaimana teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi?
5.
Apa saja masalah pembangunan di negara berkembang?
6.
Bagaimana kebijakan mempercepat pembangunan?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui konsep mengenai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
2.
Untuk mengetahui perbandingan kemakmuran di berbagai negara.
3.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi.
4.
Untuk mengetahui teori-teori tentang pertumbuhan ekonomi.
5.
Untuk mengetahui masalah pembangunan dinegara berkembang.
6.
Untuk mengetahui apa saja kebijakan mempercepat pembangunan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep mengenai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
1.
Pertumbuhan ekonomi
Istilah
pertumbuhan ekonomi menerangkan atau mengukur prestasi dari perkembangan suatu
ekonomi. Dalam kegiatan perekonomian yang sebenarnya pertumbuhan ekonomi
berarti perkembangan fisikal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu
negara, seperti pertambahan dan jumlah produksi barang industri, perkembangan
infrastruktur, pertambahan jumlah sekolah, pertambahan produksi sektor jasa dan
pertambahan produksi barang modal. Ukuran yang digunakan adalah tingkat
pertumbuan pendapatan nasional rill yang dicapai.
2.
Pembangunan Ekonomi
Pertumbuhan
selalu digunakan sebagai suatu ungkapan umum yang menggambarkan tingkat
perkembangan suatu negara yang diukur melalui persentasi pertambahan
pertambahan nasional riil. Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh perubahan
dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi.
3.
Pendapatan perkapita sebagai pengukur kemakmuran
Banyak
informasi yang diperlukan untuk secara lengkap menunjukkan taraf kemakmuran dan
taraf hidup yang dicapai oleh masyarakat suatu negara. Persentasi penduduk yang
memiliki kendaraan, tingkat pendapatan mereka dan pemilikan harta-harta lain
merupakan petunjuk penting dalam melihat taraf kemakmuran yang dicapai.
Disamping itu, kemakmuran ditentukan pula oleh fasilitas untuk mendapatkan
suplai listrik dan air minum yang bersih, fasilitas pendidikan yang diperoleh
dan taraf pendidikan yang dicapai, taraf kesehatan dan fasilitas perabotan yang
tersedia, keadaan perumahan raykat miskin, dan taraf perkembangan infrastruktur
yang dicapai.[1]
Pendapatan perkapita
adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu masa. Nilainya
diperoleh dengan membagi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atau produk Nasional
Bruto (PNB) suatu tahun dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Dengan
demikian pendapatan per kapita dapat dihitung
dengan menggunakan salah satu formula berikut:
a)
b)
B.
Perbandingan Kemakmuran berbagai Negara
1. Pendapatan Perkapita Beberapa Golongan Negara
Dalam menunjukkan pendapatan per kapita di berbagai negara, laporan
bank dunia (world development report)
membedakan berbagai negara kepada empat kategori, yaitu: “low income economies”, “lower midlle-income”, “upper midlle-incom” dan
“high income countries”. Berikut
adalah pendapatan perkapita berbagai golongan negara tahun 2001.
Golongan
Negara
|
Pendapatan
Per kapita
|
Jumlah
penduduk
|
Presentase
|
(Dolar US)
|
(Juta)
|
Dunia
|
|
1.
Low income
economies
|
430
|
2.510,6
|
40,9
|
2.
Lower
middle-income
|
1.240
|
2.164,5
|
35,3
|
3.
Upper
middle-income
|
4.460
|
503,7
|
8,2
|
4.
Hight
income economies
|
26.720
|
955,0
|
15,6
|
Jumlah
|
6.132,8
|
100
|
Data dalam tabel diatas menunjukkan
jurang yang besar di antara pendapatan “low
income economies “ dengan “high income economies”, yaitu US
$ 430 berbanding dengan US $ 26.710.
Berarti pendapatan per kapita rata-rata “high
income economies” adalah lebih 62 kali lipat dari pendapatan per kapita rata-rata
negara-negara miskin.[2]
Jumlah penduduk negara miskin adalah
2.511 juta, sedangkan negara berpendapatan tinggi jumlah penduduk nya hanya 955
juta-yaitu hanya 38 persen dari penduduk golongan negara pendapatan rendah. Dua
golongan negara lain, yaitu “lower
midlle-income” dan “upper midlle
income” meliputi 2.677 juta orang, yaitu lebih kurang sama dengan penduduk
yang tergolong sebagai negara berpendapatan rendah. Pendapatan per kapita
rata-rata kedua negara tersebut adalah US $ 1.240 untuk yang perpendatan rendah
dan US $ 4.460 untuk yang berpendapatan tinggi.
Berdasarkan data yang di
tunjukkan Tabel diatas dapat pula di simpulkan bahwa tiga perempat dari
penduduk dunia termasuk dalam golongan yang rata-rata pendapatannya tidak
begitu tinggi, yaitu rata-ratanya tidak melebihi US $ 1.240 dan belum menikmati
taraf kehidupan yang menyenangkan. Banyak di antara meraka masih dapat
dipandang sebagai penduduk yang mendapatkan pendapat cukup hidup atau mencapai
taraf “subsistece”. Negara pendapatan rendah, seperti telah dinyatakan,
hanya memperoleh pendapatan rata-rata (per tahun) sebesar US $ 430 dan
mereka 40,9 persentasi dari penduduk
dunia. Banyak di antara mereka masih belum dapat menikmati tiga kebutuhan hidup
yang utama-yaitu makanan, pakaian dan perumahan yang memadai.
Masih banyak yang perlu dilakukan
untuk menaikkan taraf kehidupan mereka. Negara-negara yang bergolong dalam
kumpulan ini terutama terdapat di Afrika dan di Asia.
Kebanyakan negara-negara miskin baru
mencapai kemerdekaan pada tahun-tahun sesudah Perang Dunia Kedua. Semenjak
merdeka mereka berusaha mempercepat pertumbuhan ekonominya. Tetapi hambatan
yang mereka hadapi dalam mencapai cita-cita ini sangat besar. Kekurangan
modal,taraf pendidikan yang rendah,kegiatan ekonomi tradisional yang
rendahproduktivitasnya dan pertambahan penduduk yang pesat telah menghambat
usaha untuk mempercepat pembangunan,maka keadaan kemiskinan tetap tidak dapat
dihapuskan.
2.
Pendapatan
Per Kapita Beberapa Negara
Untuk memberikan gambaran yang lebih
baik mengenai perbedaan pendapat per kapita dan tingkat kemakmuran di berbagai
negara,dalam tabel berikut ditunjukan tingkat pendapatan perkapita di empat
golongan negara yang telah diterangkan sebelum ini.
Negara
|
Pendapatan
per kapita (dolar US)
|
A. Pendapan Rendah
|
|
1. Tanzania
|
270
|
2. Bangladesh
|
370
|
3. India
|
460
|
4. Nigeria
|
290
|
5. Cambodia
|
270
|
6. Pakistan
|
420
|
7. Ghana
|
290
|
B. Pendapatan Menengah Rendah
|
|
1. Indonesia
|
680
|
2. Bolivia
|
940
|
3. Filipina
|
1.050
|
4. SriLangka
|
830
|
5. Jordan
|
1.750
|
6. Romania
|
1.710
|
7. Colombia
|
1.920
|
8. Thailand
|
1.970
|
9. Turki
|
2.540
|
10. Iran
|
1.750
|
11. China
|
890
|
C. Pendapatan Menengah yang tinggi
|
|
1. Afrika
Selatan
|
2.900
|
2. Brazil
|
3.060
|
3. Malaysia
|
3.640
|
4. Poland
|
4.240
|
5. Mexico
|
5.540
|
6. Argentina
|
6.960
|
7. Slovak
|
3.700
|
8. Saudi
Arabia
|
7.230
|
9. Portugal
|
10.000
|
D. Negara Kaya
|
|
1. Spanyol
|
14.860
|
2. Hongkong
|
25.920
|
3. Singapura
|
24.740
|
4. Australia
|
19.770
|
5. Inggris
|
24.230
|
6. Jerman
|
23.700
|
7. Amerika
Serikat
|
34.870
|
8. Swedia
|
25.400
|
9. Jepang
|
35.990
|
10. Switzerland
|
36.970
|
Di setiap golongan negara ditunjukan beberapa negara
yang disertai dengan data pendapatan per kapitanya pada tahun 2001.
Data
dalam tabel tersebut menunjukan pendapatan per kapita di negara berpendapatan
rendah adalah sekitar US $ 270 – US $ 460. Berdasarkan data tahun 2001,yang
tergolong sebagai negara terkaya adalah negara yang pendapatannya melebihi
12.000 dolar US. Diantara negara kaya,negara yang pendapataya paling rendah
adalah Spanyol (berpendapatan 14.860 dolar US) dan yang paling tinggi adalah
Switzerland dengan pendapatan perkapita 36.970 dolar US.
Pendapatan
perkapita negara berpendpatan menengah golongan rendah berkisar di antara US $
600 hingga ke sekitar US $ 2.600. sedangkan golongan menengah yang
perbendapatan tinggi,pendapatan per kapitanya berada di sekitar 3.000 hingga
10.000 dolar US.[3]
3.
Pendapatan Per Kapita dan “Purchasing
Power Parity”
Dalam uraian sebelum ini telah di
terangkan beberapa kelemahan pendapatan per kapita sebagai alat pengukur
tingkat kemakmuran. Salah stau yang terpenting adalah perbedaan tingkat harga
barang diantara berbagai negara. Penghitungan pendapatan perkapita yang
mempertimbangkan faktor perbedaan harga tersebut,yaitu dengan menghitung
kembali pendapatan per kapita berdasarkan harga yang sama di berbagai
negara,akan menghasilkan data yang sangat berbeda dengan yang ditunjukan dalam
tabel berikut.
Negara
|
Pendapatan
per kapita
|
||
Negara – negara Berkembang
|
GDP
|
PPP
|
|
1. China
|
890
|
4.260
|
|
2. India
|
460
|
2.530
|
|
3. Indonesia
|
680
|
2.940
|
|
4. Filipina
|
1.050
|
4.360
|
|
5. Thailand
|
1.960
|
6.550
|
|
6. Malaysia
|
3.640
|
8.340
|
|
7. Pakistan
|
420
|
1.920
|
|
8. Saudi
Arabia
|
7.230
|
11.390
|
|
9. Mexiko
|
5.540
|
8.770
|
|
10. Brazil
|
3.060
|
7.450
|
|
11. Colombia
|
1.910
|
5.980
|
|
Negara – negara Maju
|
|||
1. Amerika
Serikat
|
34.870
|
34.870
|
|
2. Prancis
|
22.690
|
25.280
|
|
3. Australia
|
19.770
|
25.780
|
|
4. Jerman
|
23.700
|
25.530
|
|
5. United
Kingdom
|
24.230
|
24.260
|
|
Pendapatan perkapita yang sudah di
sesuaikan tersebut dinamakan pendapatan perkapita berdasarkan persamaan daya
beli,(pendapatan per kpita-PPP) atai per kapita PPP- Purchasing Power Parity. Pendapatan per kapita yang dihitung
menurut cara yang biasa dinamakan pendapatan per kapita nominal (per capita GDP nominal).
Tabel diatas membandingkan per
kapita GDP nominal dan per kapita GDP-PPP di beberapa negara. Daripada data
yang terdapat dalam tabel tersebut,beberapa kesimpulan dapat dibuat :
a)
Data
tersebut didasarkan kepada harga-harga yang berlaku di Amerika Serikat. Oleh
sebab itu di Amerika Serikat per kapita GDP = per kapita PPP
b)
Di
negara-negara maju pendapatan per kapita PPP hampir sama nilainya dengan
pendapatan perkapita GDP.
c)
Di negara
berkembang per kapita PPP jauh lebih tinggi dari per kapita GDP.sebagai
akibatnya,dengan menggunakan perkapita PPP jurang kemakmuran di antara negara
berkembang dan negara maju tidaklah sebesar sepeti di tunjukan oleh perbedaan
per kapita GDP.
C.
Faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan ekonomi
1.
Tanah dan Kekayaan Alam Lainnya
Kekayaan
alam suatu negara meliputi luas dan kesuburan tanah, keadaan iklim dan cuaca,
jumlah dan jenis hasil hutan dan hasil laut yang dapat diperoleh, jumlah dan
jenis kekayaan barang tambang yang terdapat. Kekayaan alam akan dapat
mempermudah usaha untuk mengembangkan perekonomian suatu negara, terutama pada
masa-masa permulaan dari proses pertumbuhan ekonomi.
Walaupun
uraian diatas menekankan tentang pentingnya peranan kekayaan alam dalam
perkembangan ekonomi suatu negara, terutama dalam masa permulaaan proses
tersebut, hal itu tidaklah berarti bahwa perkembangan ekonomi sangat tergantung
kepada banyaknya kekayaan alam suatu negara. Perkembangan ekonomi di Negeri
Belanda, Jepang dan Korea Selatan membuktikan bahwa walaupun tidak mempunyai
kekayaan alam yang berarti, perkembangan ekonomi yang pesat dapat juga berlaku.
Perkembangan ekonomi di Negri Belanda bermula dari perkembangan disektor
perdagangannya. Perkembangan yang pesat di Jepang dan Korea Selatan pada masa
sesudah Perang Dunia Kedua yang lalu adalah efek dari kesuksesan di dalam
mengembangkan sektor industri yang efisien, yang sanggup bersaing di pasaran
internasional.[4]
2.
Jumlah dan Mutu Dari Penduduk dan Tenaga Kerja
Penduduk
yang bertambah dari waktu ke waktu dapat menjadi pendorong maupun penghambat
kepada perkembangan ekonomi. Penduduk yang bertambah akan memperbesar jumlah
tenaga kerja, dan penambahan tersebut memungkinkan negara itu menambah
produksi. Disamping itu sebagai akibat pendidikan, latihan dan pengalaman
kerja, keterampilan penduduk akan selalu bertambah tinggi. Hal ini menyebabkan
produktivitas bertambah dan ini selanjutnya menimbulkan pertambahan produksi
yang lebih cepat dari pada pertambahan tenaga kerja.
Doroan
lain yang timbul dari perkembangan penduduk terhadap pertumbuhan ekonomi
bersumber dari akibat pertambahan itu kepada luas pasar. Perkembangan penduduk
menyebabkan besarnya luas pasar dari barang-barang yang dihasilkan sektor
perusahaan akan bertambah pula. Karena perannya ini maka perkembangan penduduk
akan menimbulkan dorongan kepada pertambahan dalam produksi nasional dan
tingkat kegiatan ekonomi.
Apabila
dalam perekonomian sudah berlaku keadaan dimana pertambahan tenaga kerja tidak
dapat menaikkan produksi nasional yang tingkatnya adalah lebih cepat dari
tingkat pertambahan penduduk, pendapatan per kapita akan menurun. Dengan demikian
penduduk yang berlebihan akan menyebabkan kemakmuran masyarakat merosot.
3.
Barang-barang Modal dan Tingkat Teknologi
Barang-barang
penting artinya dalam mempertinggi keefisienan pertumbuhan ekonomi. Di dalam
masyarakat yang sangat kurang maju sekalipun barang-barang modal sangat besar
perannya dalam kegiatan ekonomi. Tanpa adanya alat-alat untuk menangkap ikan
dan berburu, alat-alat untuk bercocok tanam dan mengambil hasil hutan,
masyarakat yang kurang maju akan menghadapi kesusahan yang lebih banyak lagi
dalam mencari makanannya sehari-hari. Pada masa kini pertumbuhan ekonomi dunia
telah mencapai tingkat yang tinggi, yaitu jauh lebih modern dari pada kemajuan
yang dicapai oleh suatu masyarakat yang masih belum berkembang. Barang-barang
modal yang sangat bertambah jumlahnya dan teknologi yang telah menjadi
bertambah modern memegang peranan yang penting sekali dalam mewujudkan kemajuan
ekonomi yang tinggi.
Tanpa
adanya perkembangan teknologi,
produktivitas barang-barang modal tidak akan mengalami perubahan dan tetap
berada pada tingkat yang sangat rendah. Kemajuan teknologi menimbulkan beberapa
efek positif dalam pertumbuhan ekonomi, dan oleh karenanya pertumbuhan ekonomi
menjadi lebih besar. Efek yang utama adalah :
a.)
Kemajuan teknologi dapat mempertinggi keefisienan kegiatan
memproduksi sesuatu barang.
b.)
Kemajuan teknologi menimbulkan penemuan barang-barang baru yang
belum pernah diproduksi sebelumnya.
c.)
Kemajuan teknologi dapat meninggikan mutu barang-barang yang
diproduksikan tanpa meningkatkan harganya.
4.
Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat
Sistem
sosial dan sikap masyarakat penting peranannya dalam mewujudkan pertumbuhan
ekonomi. Adat istiadat yang tradisional dapat menghambat masyarakat untuk
menggunakan cara memproduksi yang modern dan produktifitas yang tinggi. Oleh
karenanya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipercepat.
Sikap
masyarakat juga dapat menentukan sampai dimana pertumbuhan ekonomi dapat
dicapai. Disebagian masyarakat terdapat sikap masyarakat yang dapat memberikan
dorongan yang besar kepada pertumbuhan ekonomi. Sikap yang sedemikian itu
antara lain adalah sikap berhemat yang bertujuan untuk mengumpulkan lebih
banyak uang untuk investasi, sikap yang sangat menghargai kerja keras dan
kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan usaha, dan sikap yang selalu berusaha
untuk menambah keuntungan dan pendapatan. Apabila didalam masyarakat terdapat
beberapa keadaan dalam sistem sosial dan sikap masyarakat yang sangat
menghambat pertumbuhan ekonomi, pemerintah haruslah berusaha untuk menghapuskan
hambatan-hambatan tersebut.
D.
Teori-teori pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan
ekonomi merupakan salah satu bidang penyelidikan yang sudah lama dibahas oleh
ahli – ahli ekonomi. Madzhab merkantilis, yaitu pemikir – pemikir ekonomi
diantara akhir abad ke-16 dan akhir abad ke-17,banyak membahas perdagangan luar
negeri terhadap pembangunan ekonomi. Dalam zaman ahli-ahli ekonomi Klasik lebih
banyak lagi pendapat telah dikemukakan. Buku Adam Smith yang terkenal,yaitu An Inquiry into the Nature and Cause of the
Wealt Nations. Atau dengan ringkas, The
Wealth of Nations,pada hakikatnya adalah suatu analisis mengenai
sebab-sebab dari berlakunya pertumbuhan ekonomi dan faktor-faktor yang
menentukan pertumbuhan itu.[5]
1.
Teori Pertumbuhan Klasik
Pada era sebelum tahun 1870 para ekonom mengemukakan bahwa untuk
mencapai pembangunan ekonomi yang tinggi dibutuhkan peran modal sebagai bagian
terpenting. Penggunaan modal tersebut untuk meningkatkan produksi dari sisi
penawaran yang tinggi, sehingga berdampak pada tingginya jumlah permintaan.
Namun dalam prakteknya, penawaran yang tinggi tersebut tidak diimbangi oleh
permintaan yang tinggi pula sehingga menimbulkan masalah seperti kelebihan
produksi, penganguran dan deflasi. Tokoh-tokoh pertumbuhan Klasik yaitu Adam
Smith, David Ricardo, Robert Malthus. Secara umum asumsi yang digunakan Kaum
Klasik yaitu perekonomian dalam keadaan full employment, perekonomian terdiri
dari dua sektor (produsen dan konsumen), tidak ada campur tangan pemerintah dan
perekonomian diserahkan ke mekanisme pasar.[6]
Pandangan
Adam Smith
Inti dari proses pertumbuhan ekonomi menurut Smith dibagi menjadi
dua aspek utama yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Mengenai
peranan penduduk dalam pembangunan ekonomi, Smith berpendapat bahwa
perkembangan penduduk akan mendorong pembangunan ekonomi. Penduduk yang
bertambah akan memperluas pasar, maka akan meningkatkan spesialisasi dalam
perekonomian tersebut. Perkembangan spesialisasi dan pembagian kerja akan
mempercepat proses pembangunan ekonomi karena adanya spesialisasi akan meningkatkan
produktivitas tenaga kerja dan mendorong perkembangan teknologi (Sadono
Sukirno, 2010).
Pandangan
David Ricardo
Pandangan Ricardo mengenai proses pertumbuhan ekonomi tidak jauh
berbeda dengan pendapat Adam Smith yang berfokus pada laju pertumbuhan penduduk
dan pertumbuhan output. Selain itu Ricardo juga mengungkapkan adanya
keterbatasan faktor produksi tanah yang bersifat tetap sehingga akan menghambat
proses pertumbuhan ekonomi. Proses pertumbuhan ekonomi menurut David Ricardo
dalam buku Sadono Sukirno (2010) yaitu :
a)
Pada permulaannya jumlah penduduk rendah dan kekayaan alam masih
melimpah sehingga para pengusaha memperoleh keuntungan yang tinggi. Karena
pembentukan modal tergantung pada keuntungan, maka laba yang tinggi tersebut
akan diikuti dengan pembentukan modal yang tinggi pula. Pada tahap ini maka
akan terjadi kenaikan produksi dan peningkatan permintaan tenaga kerja.
b)
Pada tahapan kedua, karena jumlah tenaga kerja diperkerjakan
bertambah, maka upah akan naik dan kenaikan upah tersebut akan mendorong
pertambahan penduduk. Karena luas tanah tetap, maka makin lama tanah yang
digunakan mutunya akan semakin rendah. Akibatnya, setiap tambahan hasil yang
diciptakan oleh masingmasing pekerja akan semakin berkurang. Dengan semakin
terbatasnya jumlah tanah yang dibutuhkan, maka harga sewa lahan akan semakin
tinggi. Hal ini akan mengurangi keuntungan pengusaha yang menyebabkan pengusaha
tersebut mengurangi pembentukan modal dan menurunkan permintaan tenaga kerja
yang berakibat pada turunnya tingkat upah.
c)
Tahap ketiga ditandai dengan menurunnya tingkat upah dan pada
akhirnya akan berada pada tingkat minimal. Pada tingkat ini, perekonomian akan
mencapai stationary state. Pembentukan modal baru tidak akan terjadi lagi
karena sewa tanah yang sangat tinggi menyebabkan pengusaha tidak memperoleh
keuntungan.[7]
2.
Teori Schumpeter
Schumpeter dalam teorinya menitikberatkan pada pentingnya peranan
pengusaha di dalam mewujudkan suatu pertumbuhan ekonomi. Dalam teori itu juga
ditunjukan bahwa para pengusaha merupakan golongan yang akan terus-menerus
membuat suatu pembaharuan atau inovasi dalam kegiatan ekonomi.
Inovasi itu biasanya merupakan: memproduksi produk-produk baru yang
belum ada di pasar saat ini, mempertinggi efisiensi produksi dalam menghasilkan
suatu barang, memperluas pasar suatu barang ke pasaran-pasaran yang benar-benar
baru, mengembangkan sumber bahan baku atau bahan mentah yang baru dan juga
mengadakan perubahan-perubahan dalam organisasi dengan tujuan untuk
mempertinggi keefisienan kegiatan perusahaan. Schumpeter juga membedakan
investasi kepada dua golongan, yaitu penanaman modal otonomi dan penanaman
modal terpengaruh. Penanaman modal otonomi adalah penanaman modal yang
ditimbulkan pada kegiatan ekonomi yang muncul sebagai akibat kegiatan inovasi.
Menurut Schumpeter jika semakin tinggi tingkat kemajuan sesuatu ekonomi maka
semakin terbatas pula kemungkinan untuk mengadakan suatu inovasi. Dengan
demikian, pertumbuhan ekonomi akan berjalan lambat. Hingga akan tercipta
keadaan tidak berkembang (stationary/state). Akan tetapi, berbeda dengan
pandangan klasik, dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu
dicapai pada tingkat pertumbuhan yang tinggi.
3.
Teori Harrod-Domar
Dalam menganalisis mengenai
pertumbuhan ekonomi, teori Harrod-domar bertujuan untuk menerangkan syarat yang
harus dipenuhi supaya suatu perekonomian dapat mencapai pertumbuhan yang teguh
atau steady growth dalam jangka
panjang.
Analisis Harrod-domar menggunakan
permisalan – permisalan berikut :
a)
Barang modal
telah mencapai kapasitas penuh
b)
Tabungan
adalah proposional dengan pendapatan nasional
c)
Rasio
modal-produksi (capital-output ratio) tetap
nilainya,dan
d)
Perekonomian
terdiri dari dua sektor
Dalam anasisisnya Harrod-domar
menunjukan bahwa walaupun pada suatu tahun tertentu (misalnya tahun 2002)
barang-barang modal sudah mencapai kapasitas penuh,pengeluaran agregat dalam
tahun 2002 yaitu AE=C+I, akan menyebabkan kapasitas barang modal menjadi
semakin tinggi pada tahun berikutnya (tahun 2003). Dengan
perkataan lain,investasi yang berlaku dalam tahun 2002 akan menambah kapasitas
barang modal untuk mengeluarkan barang dan jasa pada tahun 2003.
Menyadari
tentang pertambahan kapasitas barang modal tersebut,analisis Harrod-domar
mengemukakan persoalan berikut : Apakah
syarat yang perlu dipenuhi agar kapasitas barang modal yang bertambah itu akan
sepenuhnya digunakan ? Artinya : apakah syaratnya agar pada tahun
berikutnya (tahun 2003) barang-barang modal mencapai kapasitas penuh kembali?
Masalah
yang dikemukakan oleh Harrod-domar ditunjukan dalam gambar dibawah ini.
Pengeluaran agregat yang asal adalah AE=C=I. Keseimbangan dicapai di titik E
yang menggambarkan:
a)
Pendapatan
nasional adalah Y,dan
b)
Pada
pendapatan nasional tersebut,ekonomi mencapai kapasitas penuh
Misalkan jumlah barang modal pada
keseimbangan ini adalah Ko. Seterusnya teori Harrod-domar menerangkan bahwa
investasi yang dilakukan pada tahun tersebut (2002) akan menyebabkan jumlah
barang modal bertambah pada tahun berikutnya 2003,yaitu jumlah barang modal
menjadi K1 = Ko + I,dimana K1 adalah jumlah barang modal
pada tahun 2003.
Agar semua barang modal sepenuhnya
digunakan,pengeluaran agregat pada tahun itu harus mencapai AE1 = C
+ I = ΔI. Dengan pengeluaran agregat ini pendapatan nasional adalah Yk1 dan nilai ini sama dengan kapasitas barang
modal sebanyak K1 untuk menghasilkan pendapatan nasional. Dengan
demikian kapasitas penuh tercapai kembali.
Analisis ini menunjukan bahwa dalam
ekonomi dua sektor investasi harus terus mengalami kenaikan agar perekonomian
tersebut mengalami pertumbuhan yang berkepanjangan. Pertambahan investasi
tersebut diperlukan untuk meningkatkan pengeluaran agregat. Dalam contoh
diatas,pada tahun 2002 investasi adalah sebesar 1 dan pada tahun 2003 investasi
perlu meningkat menjadi (I = ΔI).
E.
Masalah pembangunan di negara berkembang.
Ali-ahli
ekonomi telah banyak membuat analisis untuk mengetahui faktor-faktor yang
menjadi penghambat penting kepada usaha mempercepat pembangunan dinegara-negara
tersebut. Kegiatan pertanian yang tradisional, kekurangan modal dan tenaga
ahli, perkembangan penduduk yang pesat merupakan beberapa faktor yang penting
yang menghalangi berbagai negara untuk berkembang lebih cepat. Bentuk maslah-masalah
tersebut diterangkan dalam uraian dibawah ini:
1.
Pertanian tradisional
Kekurangan modal, pengetahuan, infrastruktur pertanian dan aplikasi
teknologi modern dalam kegiatan pertanian menyebabkan sektor ini
produktivitasnya sangat rendah dan seterusnya mengakibatkan pendapatan petani
yang tidak banyak bedanya dengan pendapatan pada tingkat subsisten.
Di negara-negara maju, sumbangan relatif sektor pertanian kepada
pendapatan nasional adalah kecil, tetapi pada waktu yang sama jumlah penduduk
yang bekerja disektor ini juga relatif kecil. Walaupun demikian mereka mampu
mengeluarkan hasil-hasil pertanian yang melebihi kebutuhan keseluruhan
penduduknya. Juga sektor tersebut dapat mewujudkan pendapatan yang tinggi
kepada para petani. Salah satu faktor penting yang menimbulkan keadaan ini
adalah penggunaan teknologi modern disektor pertanian yang meliputi penggunaan
alat-alat pertanian modern dan input-input pertanian yang lain seperti pupuk,
insectisida, fungisida dan penggunan bibit yang baik yang sudah secara luas
dilakukan.
Di banyak negara berkembang lebih setengah dari penduduknya berada
di sektor pertanian. Cara berecocok tanam masih tradisional, penggunaan input
pertanian modern sangat terbatas dan alat-alat pertanian yang digunakan masih
tradisional. Semua ini menyebabkan tingkat produktivitas sektor tersebut masih
sangat rendah dan merupakan faktor penting yang menimbulkan pendapatan yang
rendah dan masalah kemiskinan yang masih meluas.[9]
2.
Kekurangan dana modal dan modal fisikal
Kekurangan modal adalah satu ciri penting dari setiap negara yang
memulai pembangunannya dan kekurangan ini bukan saja mengurangi kepesatan
pembangunan perekonomian yang dapat dilaksanakan, tetapi juga menyebakan
kesukaran kepada negara tersebut untuk keluar dari keadaan kemiskinan.
Perkembangan dan midernisasi suatu perekonomian memerlukan modal yang sangat
banyak. Infrastruktur harus dibangun, sistem pendidikan harus dikembangkan dan
kegiatan pemerintah harus diperluas. Dan yang lebih penting lagi berbagai jenis
kegiatan perusahaan dan industri modern harus dikembangkan. Ini berarti pihak
pemerintah dan swasta memerlukan modal yang banyak untuk mewujudkan modernisasi
di berbagai kegiatan ekonomi. [10]
3.
Peranan tenaga terampil dan berpendidikan
tersedianya modal saja tidak cukup untuk memodernkan suatu
perekonomian. Pelaksanaan pemodernan harus ada dengan kata lain, diperlukan
berbagai golongan tenaga kerja yang terdidik seperti ahli-ahli teknik
diberbagai bidang, akuntan dan manajer untuk melaksanakan proyek-proyek
pembangunan. Disamping itu diperlukan tenaga terampil yang akan menjadi
pengawas dan pelaksana dalam berbagai kegiatan industri.
Tenaga kerja seperti ini memerlukan pendidikan. Dengan demikian,
perkembangan sistem pendidikan merupakan suatu langkah yang harus dilaksanakan
pada waktu usaha pembangunan mulai dilakukan. Disamping itu mereka memerlukan
pengalaman untuk dapat menjalankan operasi kegiatan modern tersebut secara
efisien. Dalam teori pertumbuhan, schumpeter telah ditunjukan bahwa golongan
pengusaha sangat penting dalam menentukan sampai dimana perkembangan ekonomi
akan tercapai. Mereka adalah golongan yang akan mengumpulkan modal melalui
pinjaman atau mengumpulkan dana sendiri dan mengembangkan kegiatan perusahaan
dan industri.[11]
4.
Perkembangan penduduk pesat
Mengenai sifat penduduk negara-negara berkembang, terdapat dua ciri
penting yang menimbulkan efek yang buruk kepada usaha pembangunan, yaitu: (i)
dibeberapa negara jumlah penduduknya relatif besar dan (ii) tingkat
perkembangan penduduk sangat cepat.
Hal yang dinyatakan dalam (i) tidak sukar untuk melihatnya. India
dan China adalah dua negara yang terbanyak penduduknya di dunia. Kedua negara
ini meliputi sebanyak hampir 40% dari penduduk dunia. Negara-negara lain
seperti Indonesia, Vietnam, Pakistan dan Bangladesh merupakan contoh lain
negara yang mempunyai jumlah penduduk yang besar. Negara-negara seperti itu
menghadapi masalah pembangunan yang lebih serius dari negara-negara berkembang
yang relatif kecil penduduknya.
Ciri yang dinyatakan dalam (ii) memperburuk akibat negatif penduduk
terhadap pembangunan ekonomi. Perkembangan penduduk sejak perang dunia kedua
yang lalu menunjukkan pertambahan dalam tingkat pertumbuhannya. Sebelum perang
dunia kedua, tingkat pertambahan penduduk diberbagai negara-negara maju dan
berkembang, mencapai tingkat disekitar 1%. Tetapi sejak perang dunia kedua
tingkat pertumbuhan penduduk mencapai rata-rata lebih dari 2%, hal ini
menimbulkan masalah eksplosi atau perledakan penduduk dinegara-negara
berkembang.
5.
Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik
Aspek diatas dalam mempengaruhi pertumbuhan tidaklah dipersoalkan
dalam analisis-analisis ekonomi negara maju. Sistem politik mereka sudah
berkembang dengan sempurna, institusi ekonomi dan sosial juga telah berkembang,
sistem sosial dan kebudayaan tidak menimbulkan hambatan yang serius kedapa
perkembangan kegiatan ekonomi. Oleh sebab itu dalam analisis pertumbuhan
ekonomi dinegara maju faktor itu tidak dipertimbangkan dan didiskusikan. Di
negara berkembang hal itu tidak dapat dilakukan oleh karena faktor
institusional, sosial, kebudayaan dan politik seringkali sangat penting
pengaruhnya keatas kepesatan pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi yang pesat memerlukan situasi politik yang
stabil. Faktor sosial dan kebudayaan juga besar pengaruhnya kepada pembangunan.
Berbagai bentuk perubahan institusional adalah penting untuk mempercepat dan
mempertingi efisiensi pembangunan ekonomi. [12]
F.
Kebijakan mempercepat pembangunan
Semenjak akhir perang dunia kedua, seperti sudah
dinyatakan, berbagai Negara membangun telah berusaha untuk mempercepat
pertumbuhan dan pembangunan ekonomi agar taraf kemakmuran masyarakatnya dapat
ditingkatkan. Beberapa Negara telah mencapai pembangunan dan perkembangan
kemakmuran yang cukup besar. Walau bagaimanapun terdapat juga Negara-negara
yang belum mampu memperkembangkan ekonominya. Kestabilan politik dan ekonomi
merupakan syarat paling penting yang perlu dipenuhi untuk mewujudkan
pertumbuhan ekonomi yang pesat. Disamping
itu, kebijakan pembangunan pemerintah dan pendekatan kebijakan pembangunan yang
sesuai dengan sumber-sumber yang tersedia, sangat penting peranannya di dalam
usaha untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Berdasarkan kepada pengalaman
pembangunan di berbagai Negara, analisis berikut menguraikan
kebijakan-kebijakan yang selalu dijalankan untuk mempercepat pertumbuhan dan
pemangunan ekonomi.
1. Kebijakan Diversifasi kegiatan ekonomi
Kebijakan
Diversifikasi adalah kebijakan pemerintah untuk membangun perekonomian dengan
cara mengembangkan kegiatan ekonomi di sektor yang baru dan lebih modern
seperti sektor pertambangan dan industri pengolahan, dan mengembangkan
penanaman komoditi ekspor seperti kelapa sawit dan karet.
Negara
berkembang yang miskin dan rendah pendapatan per kapitanya biasanya merupakan Negara
pertanian tradisional yang sangat rendah tersebut. Dengan demikian, untuk
memajukan ekonominya, Negara berkembang perlu melakukan pembaruan dalam corak
kegiatan ekonomi masyarakat.
Langkah
pertama yang perlu dilakukan adalah memodernkan kegiatan ekonomi yang ada.
Untuk mencapai tujuan ini, dalam kegiatan pertanian yang tradisional perlulah
usaha-usaha dilakukan untuk membuat pembaruan agar produktivitas semakin
meningkat. Memperkenalkan input yang lebih modern seperti menyediakan bibit
yang tinggi produktivitasnya, memperkenalkan input modern yang lain dan
memperkenalkan cara penanaman dan pemeliharaan tanaman yang lebih baik, perlu
dilakukan.
Langka yang
lebih penting adalah mengembangkan kegiatan ekonomi yang baru yang dapat
mempercepat transformasi kegiatan ekonomi dari yang bersifat tradisional kepada
kegiatan ekonomi yang modern. Didalam persoalan ini langkah yang penting adalah
mendorong perkembangan sector manufaktor. Ekonomi yang semakin maju akan
memerlukan berbagai jenis barang industry. Perkembangan ekonomi juga akan
memerlukan barang konsumsi yang lebih banyak yang biasanya dihasilkan oleh
sector industry. Seterusnya sector ini dapat didorong untuk mengekspor
produksinya ke Negara lain. Dalam era globalisasi kegiatan mengekspor barang
indnustri akan menjadi bertambah penting.
2.
Mengembangkan Infrastruktur
Moderenisasi
ekonomi memerlukan infrastruktur yang modern pula. Berbagai kegiatan ekonomi
memerlukan infrastruktur untuk berkembang. Jalan dan jembatan, lapangan
terbang, pelabuhan, kawasan perindustrian, irigasi, dan penyediaan air, dan
jaringan telepon perlu dikembangkan. Berbagai jenis infrastruktur ini sangat
diperlukan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan efisiensi operasinya. Akan
tetapi, disebabkan sifat dari jasa-jasa yang disediakan, pihak swasta tidak
akan melakukan perkembangannya. Kebanyakan jasa-jasa tersebut merupakan “barang
publik” (public good) dan sukar untuk mengembangkan infrastruktur tersebut
sangat besar dan tidak ekonomis apabila dikembangkan oleh pihak swasta. Dengan
demikian pengembangan infrastruktur untuk menggalakkan pembangunan ekonomi
merupakan tanggung jawab pemerintah.
Perkembangan
infrastruktur haruslah selaras dengan pembangunan ekonomi. Pada tahap
pembangunan yang rendah, infrastruktur yang diperlukan masih terbatas. Pada
tingkat ini penumpuan perkembangan adalah untuk membangun jalan, jembatan,
irigasi, listrik dan infrastruktur lain dalam taraf yang sederhana. Semakin
maju suatu perekonomian, semakin banyak infrastruktur yang diperlukan. Dengan mengembangkan
infrastruktur harus secara terus menerus dilakukan dan harus diselaraskan
dengan kemajuan ekonomi yang telah dicapai dan yang ingin diwujudkan pada masa
depan.[13]
3.
Meningkatkan tabungan dan investasi
Pendapat
masyarakat yang rendah menyebabkan tabungan masyarakat rendah. Sedangkan
pembangunan tabungan yang besar untuk membiayai investasi yang dilakukan.
Kekurangan investasi selalu dinyatakan sebagai salah satu sumber yang dapat
menghambat pembangunan ekonomi. Oleh sebab itu, satu syarat penting yang perlu
dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ekonomi adalah
meningkat kan tabungan masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini sistem bank perlu
dikembangkan. Sistem bank dan institusi keuangan lain dan pasaran keuangan
seperti pasaran saham dan pasaran bond,
dapat memberikan sumbangan penting kepada usaha meningkatkan tabungan.
Pada tahab
awal dari pembangunan tabungan yang
dapat diciptakan masyarakat adalah jauh lebih rendah dari biaya yang diperlukan
untuk mempercepat pembangunan. Oleh sebab itu pinjaman dan sumber keuangan lain
dari luar negara diperlukan biasanya pinjaman
terutama diperlukan pemerintah untuk membangun infrastruktur yang perlu
disediakan untuk mendorong perkembangan kegiatan ekonomi.
Tabungan
yang diciptakan didalam negeri tidak dengan sendirinya mewujudkan pembangunan.
Diperlukan kegiatan inventasi untuk menggunakan tabungan tersebut. Oleh sebab
itu pihak swasta perlu didorong dan dibantu untuk menggunakan tabungan tersebut
dalam kegiatan investasi, kekurangan minat swasta untuk meminjam dan melakukan
investasi dapat menimbulkan efek buruk kepada usaha memcepat pertubuhan
ekonomi. Dengan kata lain, usaha pemerintah untuk mendorong pihak swasta
menggunakan tabungan yang tersediah untuk melakukan penanaman modal merupakan
langkah penting yang perlu disediakan.
Menarik
investor asing selalu dilakukan berbagi negara sebagai salah satu usaha untuk
mempercepat perkembangan inventasi. Menggalkan penanaman modal asing akan
memberikan beberapa sumbangan penting dalam pembangunan, yaitu; (i)penanaman
modal asing menyediakan modalnya sendiri, (ii) akan memindahkan teknologi dan
kepakaran lain kenegara yang didatangi nya, (iii) meningkatkan penggunaan
teknologi modern, (iv) kerap kali usaha mereka dapat meningkat ekspor.
4.
Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat
Dari segi
pandangan individu maupun dari segi negara secara keseluruhan, pendidikan
merupakan satu investasi yang sangat berguna untuk pembangunan ekonomi. Disatu
pihak, untuk memperoleh pendidikan memerlukan waktu dan uang. Akan tetapi pada
masa yang berikutnya, yaitu setelah pendidikan diperlukan, masyarakat dan
individu akan memperoleh manfaat daripada peningkatan dalam taraf pendidikan.
Pertama-tama, individu yang memperoleh pendidikan cendrung akan memperoleh
pendapatan yang lebih tinggi. Semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula
pendapatan yang mungkin diperoleh.
Seterusnya
kepada masyarakat secara keseluruhan, peningkatan dalam taraf pendidikan
memberi beberapa manfaat yang boleh mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sumbangan
dari taraf pendidikan yang semakin meningkat kepada pertumbuhan ekonomi adalah:
(i) manajemen perusahaan-perusahaan modern yang dikembangkan semakin efisien,
(ii) penggunaan teknologi modern dalam kegiatan ekonomi dapat lebih cepat
berkembang, (iii) pendidikan yang lebih tinggi meningkatkan daya pemikiran
masyarakat, dan (iv) berbagai pakar, tenaga ahli dan tenaga terampil yang
diperlukan berbagai kegiatan ekonomi dapat disediakan.[14]
5.
Mengembangkan institusi yang mendorong
pembangunan
Pembangunan ekonomi harus secara terus menerus diikuti oleh
pengembangan insititusi insititusi yang dapat memberikan dorongan kepada
mengembangkan berbagai kegiatan ekonomi.
Pertama-tama
administrasi pemerinta perlu menggeser prioritas kegiatannya dari menjalankan
administrasi Negara kepada suatu institusi yang dapat memberikan dorongan
kepada usaha mempercepat pertumbuhan ekonomi. Untuk tujuan ini administrasi
pemerintah perlu menjalankan kegiatan yang bersifat membantu perkembangan
kegiatan ekonomi. Sebagai contoh, administrasi pemerinta harus mampu
mengembangkan berbagi bentuk infrastruktur dan sistem pendidikan dengan
efisiensi dan sesuai dengan yang diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi.
Langkah yang
kedua yang perlu dilakukan adalah mengembangkan institusi-institusi yang secara
langsung bertindak sebagai badan yang membantu kegiatan pembangunan ekonomi.
Satu institusi, misalnya, perlu didirikan khusus untuk membantu perkembangan
sector industry. Dalam sector pertanian diperlukan satu atau beberapa agensi
yang dapat membantu petani untuk menjalankan kegiatan secara modern dan
menyediakan input untuk usaha pemoderan ini. Lebih banyak institusi lain
biasanya dikembangkan untuk menggalakkan perkembangan di berbagai sector
seperti institusi untuk mengembangkan pelancongan, institusi untuk menarik
investasi asing dan institusi untuk mengembangkan kegiatan industry disuatu
kawasan tertentu.
Mengembangkan
institusi pendidikan dari tingkat sekolah, pra universitas, diploma hingga
tingkat universitas perlu dilakukan. Telah ditekankan bahwa pendidikan
merupakan syarat yang tak terpisahkan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang
lebih pesat. Maka, dalam usaha mempercepat pembangunan ekonomi, program
mengembangkan sistem dan institusi pendidikan perlu dijalankan.
6.
Merumuskan dan melaksanakan perencanaan
ekonomi
Kebijakan
pemerintah yang konvensional yaitu kebijakan fiscal dan moneter. Kebijakan
fiscal sendiri adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah untuk
mengelola/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau diinginkan
dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Jadi,
kebijakan fiscal mempunyai tujuan yang sama persis dengan kebijakan moneter.
Perbedaan nya terletak pada instrument kebijakannya. Jika dalam kebijakan
moneter pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar, maka dalam kebijakan
fiscal pemerintah mengendalikan penerimaan dan pengeluaranya.
Dalam buku
teks teori ekonomi makro, penerimaan pemerintah diasumsikan berasal dari pajak
(tax), sehingga notasi yang digunakan untuk pemerintah (government
expenditure), seperti yang telah dibahas dalam bagian-bagian sebelumnya.
Sedangkan
kebijakan moneter sendiri adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan
perekonomian makro ke kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang
beredar. Yang dimaksud dengan kondisi lebih baik adalah meningkatkan output
keseimbangan dan atau terpeliharanya stabilitas harga. Melalui kebijakan
moneter pemerintah dapat mempertahankan, menambah atau mengurangi jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi bertumbuh, sekaligus mengendalikan inflasi.[15]
Kebijakan moneter merupakan alat yang digunakan oleh bank
sentral untuk mengontrol kuantitas uang dalam perekonomian. Sebagian besar
ekonom sepakat bahwa kuantitas uang yang ditawarkan mempengaruhi tingkat
output, tingkat bunga dan tingkat pengangguran, serta tingkat harga keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pertumbuhan ekonomi disetiap negara
berbeda-beda tergantung dengan pendapatan perkapita itu sendiri dan tergantung
dengan pendapatan penduduknya. Semakin tinggi pendapatan penduduknya maka
semakin tinggi pula pertumbuhan ekonomi di negara tersebut dan sebaliknya
dengan rendahnya pendapatan penduduk itu sendiri maka akan berdampak pada
rendahnya pendapatan nasional negara itu sendiri. Terdapat banyak faktor yang mendorong dan
menghambat pertumbuhan ekonomi. Dalam mewujudkan
pembangunan ekonomi pemerintah harus membuat kebijakan yang menguntungkan
negaranya dan penduduk juga ikut terlibat dalam meningkatkan pendapatan
perkapita negaranya.
DAFTAR
PUSTAKA
Nurul
Huda. 2008. Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis. Jakarta: Kencana.
Sadono Sukirno. 2015. Makro
Ekonomi. Jakarta: Rajawali Pers.
Adiwarman Karim. 2007. Ekonomi
Makro Islami. Jakarta: PT Rajawali
Pers.
Boediono. 2018. Ekonomi Makro. Yogyakarta: BPFE.
[1]
Sadono
Sukirno, Makro Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal. 422-423
[6]
Boediono,
Ekonomi Makro, (Yogyakarta: BPFE, 2018), hal. 17
[7]
Nurul Huda,
Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis,
(Jakarta: Kencana, 2008), Hlm. 200
[11]
Nurul Huda,
Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoretis,
(Jakarta: Kencana, 2008), Hlm. 205
[15]
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islam, (Jakarta: rajawali pers,
2007), h 8
ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah untung saja ada salah satu keluarga saya yang bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah jawa timur dia memberikan petunjuk cara mengurus ijazah saya yang hilang, dia memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A beliau selaku kepala biro umum di kantor kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau 0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul betul bisa ngurusin masalah ijazah saya, alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama beliau dan hari itu juga saya langsun email berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu, dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan menu di bawah ini wassalam.....
ReplyDelete1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :
– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email: sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50% masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke Dokter. Rp. 32.000.000
artikelnya sangat bermanfaat, jangan lupa kunjungi juga teori pembangunan menerut ekonom klasik dibawah yah
ReplyDelete1. Teori Pembangunan Adam Smith
2. Teori Pembangunan David Ricardo
3. Teori Pembangunan Malthus
4. Teori Pembangunan John Stuart Mill
5. Teori Pembangunan Karl Marx