Skip to main content

Makalah Sejarah Peradaban Islam_Dinasti Mamalik di Mesir


MAKALAH
Dinasti Mamalik di Mesir
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu :
Muhamad Khoirul Umam, M. S. I.


Disusun oleh :
1.      Sirojul Munir                      (4117328)
2.      Atina Amaliyana                 (4117264)
3.      Nailul Faizah                       (4117265)

Kelas: D

JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2018

KATA PENGANTAR
            Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Karena berkat rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Nabi Muhammad Saw yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul qiyamah. Penyusunan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam di semester 2 tahun akademik 2018/2019.
            Teriring ucapan terima kasih kepada bapak Muhamad Khoirul Umam, M. S. I., juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta motivasi kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran diperlukan guna perbaikan dan meningkatkan kualitas makalah di masa yang akan datang. Semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua.





Pekalongan, 22 April 2018


Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A.     Latar Belakang................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C.     Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A.     Sejarah Terbentuknya Dinasti Mamalik............................................... 3
B.     Pembentukan Pemerintahan................................................................ 4
C.     Raja-raja yang Berkuasa.................................................................... 6
D.     Kemajuan-kemajuan yang Dicapai Dinasti Mamalik............................ 8
1.      Bidang Pemerintahan.................................................................... 8
2.      Bidang Militer.............................................................................. 8
3.      Bidang Ekonomi........................................................................... 9
4.      Bidang Ilmu Pengetahuan.............................................................. 9
5.      Bidang Arsitektur......................................................................... 9
E.      Kemunduran dan Kehancuran Dinasti Mamalik................................. 10
1.      Faktor Internal........................................................................... 10
2.      Faktor Eksternal........................................................................ 10
BAB III PENUTUP................................................................................... 12
A.     Kesimpulan...................................................................................... 12
B.     Saran............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 13




BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Dalam sejarah peradaban Islam setelah Khulafaurrasyidin Islam terbagi menjadi dinasti-dinasti yang terus berkembang pesat dan membawa pengaruh kepada peradaban dunia. Salah satunya yaitu Dinasti Mamaluk. Dinasti Mamalik ini merupakan dinasti pada masa keemasan Islam yang mampu mempengaruhi peradaban dunia.[1]
Periode kemajuan Dinasti Mamalik dianggap sebagai zaman paling cemerlang dan paling makmur dalam sejarah Islam. Dengan berbagai kemajuan dan perkembangan, hal tersebut dapat tercapai berkat kepribadian dan wibawa sultan yang tinggi, solidaritas sesame militer yang kuat dan stabilitas negara yang aman. Akan tetapi, ketika factor-faktor tersebut menghilang, Dinasti mamalik sedikit demi sedikit akan mengalami kemunduran, terutama setlah kelompok Burji berkuasa. Pada kerajaan inilah Mesir dapat selamat dari kehancuran akibat serangan-serangan dari bangsa Mongol, baik serangan Hulagu Khan maupun Timur Lenk.[2]

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1.      Bagaimana sejarah terbentuknya Dinasti Mamalik?
2.      Apa saja kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam Dinasti Mamalik?
3.      Apa sebab kemunduran dan kehancuran Dinasti Mamalik?

C.     Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengatahui sejarah terbentuknya Dinasti Mamalik.
2.      Untuk mengetahui kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam Dinasti Mamalik.
3.      Untuk mengatahui sebab kemunduran dan kehancuran Dinasti Mamalik.


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Sejarah Terbentuknya Dinasti Mamalik
Kata Mamalik merupakan bentuk jamak dari Mamluk yang berarti budak. Dinasti ini disebut Mamalik karena didirikan oleh para budak. Orang-orang Mamalik awalnya adalah orang-orang yang menjadi tawanan Dinasti Ayyubiyah yang didirikan oleh Shalahuddin al-Ayyubi yang kemudian dididik menjadi tentara.[3] Dinastik ini berkuasa tahun 648-935 H/1250-1517 M di Mesir.
Sejarah Dinasti Mamalik bermula dari meninggalnya al-Malik al-Shalih, penguasa Ayyubiyah berakhir pada tahun 1249. Ketika al-Malik al-Shalih meninggal dunia, anaknya yang bernama Turansyah naik tahta menggantikannya sebagai sultan. Golongan Mamalik merasa terancam karena Turansyah lebih dekat dengan tentara asal Kurdi daripada mereka. Pada tahun 1250 M, kaum Mamalik di bawah pimpinan Aybak dan Baybars berhasil membunuh Turansyah dan kemudian Aybak berhasil membunuh Musa. Turansyah dan Musa merupakan penguasa terakhir Dinasti Ayyubiyah.[4]
Istri al-Malik al-Shalih yang bernama Syajarah al-Durr, seorang yang berasal dari kalangan mamalik atau budak juga berusaha mengambil alih pemerintahan. Kepemimpinan Syajarah al-Durr berlangsung sekitar tiga bulan, karena terus mendapat pertentangan dari Dinasti Abbasiyah yang disebabkan pemimpinnya seorang perempuan. Syajarah al-Durr kemudian menikah dengan Aybak dan menyerahkan kepemimpinannya. Akan tetapi, setelah itu Aybak membunuh Syajarah al-Durr dan mengambil alih sepenuhnya kendali pemerintahan. Pada mulanya, Aybak mengangkat seorang keturunan penguasa Dinasti Ayyubiyah yaitu Musa sebagai sultan syar’I (hanya sebagai formalitas saja). Namun, kemudian Musa dibunuh oleh Aybak. Inilah akhir dari Dinasti Ayyubiyah di Mesir dan awal dari Dinasti Mamalik.[5]
Kaum Mamalik di Mesir terdiri dari dua kelompok, pertama Mamluk Bahri, yaitu mereka yang dikaitkan dengan jazirah perkebunan yang membentang di sungai Nil, di mana mereka bermukim. Dan yang kedua Mamluk Burji, yaitu diambil dari benteng-benteng tempat mereka bermukim di Kairo.[6]
B.     Pembentukan Pemerintahan
Sejarah dinasti mamalik bermula dari meninggalnya al-Malik al-Shalih, penguasa Ayyubiyah terakhir pada tahun 1249 M. Pada saat al-Shalih meninggal dunia, kematiannya dirahasiakan oleh istrinya, Sejar al-Dur, hal itu dilakukan karena Mesir sedang bertempur melawan Leuis IX yang mengirim pasukannya di Diniyath dan al-Manshuriah. Karena itu kekuasaan Ayyubiyah dipegang oleh janda al-Shalih untuk sementara waktu. Karena keadaan negara mengkhawatirkan, maka Sajar al-Dur meminta Tauransyah, anak al-Shalih dari ibu lain, untuk menyelamatkan negara dari serangan –serangan tentara salib.[7]
Tetapi setelah Tauransyah berhasil mengalahkan pasukan salib, justru kemudian Sajar al-Dur membunuhnya dengan didukung oleh sebagian pengawal dari istana. Sehingga pada tanggal 2 Mei 1250 M, mereka dapat membunuh Tauransyah dan Shajar al-Dur memproklamasikan diri sebagai penguasa baru.[8]
Meskipun Sajar al-Dur berhasil memimpin sisa kekuasaan Ayyubiyah, tetapi dia tidak mendapatkan legitimasi resmi dari khalifah di Baghdad.[9] Khalifah memerintah untuk mengangkat sultan laki-laki, dan bila tidak dilakukan maka khalifah akan mengirimkan seorang sultan ke dinasti Ayyubiyah.[10]
Kemudian Sajar al-Dur berinisiatif menunjuk Izzudin Aybek sebagai panglima perang sekaligus pengawal pribadinya. Dalam posisi ini Aybek kemudian menikahi Sajar al-Dur, ini memuluskan jalan bagi Aybek untuk mengambil alih jabatan sultan. Meskipun pengukuhannya sebagai sultan di Mesir mendapat legistimasi khalifah di Baghdad, namun kebijaksanaan ini menimbulkan konflik baru karena sebagian orang mamalik tidak setuju dengan diangkatnya Aybek sebagai sultan.[11] Dan dengan menikahnya Sejar al-Dur dengan pengawalnya, Izzuddin Aybek, kemudian ia turun dari tahta dan sejak itu dinasti Ayyubiah beralih ke tangan orang mamalik. Namun demikian Sajar al-Dur tetap dianggap sebagai awal mula sejarah dinasti mamalik, karena Sajar al-Dur memang dari kalangan budak juga.[12]
Dalam menjalankan roda pemerintahan ternyata Izzuddin lebih mendominasi kekuasaan selama tuju tahun. Semula Shajar al_Dur berharap tetap bisa  mengendalikan roda pemerintahan di balik layar. Tetapi kemudian setelah ia menikah dengan Aybek Shajar al-Dur dibunuh oleh Aybek, dan ia mengendalikan roda pemerintahan secara keseluruhan.[13] Di masa-masa awal ini Dinasti Mamalik masih sibuk untuk stabilitas internal.
Kaum Mamalik yang memerintah di Mesir mereka dibedakan menjadi dua suku. Pertama Mamalik Bahri (648-792 H / 1250-1390 M). Kedua, Mamalik Burji (784-922 H / 1382-1517 M). Mamalik Bahri adalah budak-budak Turki yang didatangkan Malik Al-Saleh ke Mesir dalam jumlah besar setelah ia berhasil menduduki jabatan Sultan (1240-1249). Di mesir, mereka ditempatkan di barak-barak militer dekat sungai Nil, itulah sebabnya mereka diebut dengan Mamalik Bahri artinya budak laut. Adapun Mamalik Burji adalah budak-budak yang didatangkan dari Syirkas (turki) oleh Sultan Qawalun (1279-1290) karena ia curiga terhadap beberapa tokoh militer dari Mamalik Bahri yang dianggapnya dapat mengancam kelangsungan kekuasaannya. Mereka ditempatkan di Menara-menara benteng (Burji).[14]Terdapat beberapa orang yang menonjol dari kalangan Mamalik Bahri, antara lain adalah Izzudin Aybek, Qutuz, Baybars, dan Al-Mansur Qolawun. Qutuz dan Baybars, dua orang tokoh pimpinan Mamalik Bahri yang berjasa dan mengukir sejarah gemilang Islam dengan kemampuan mereka melumpuhkan tentara Mongol di Ain Jalut 3 September 1260 M.[15] Ketika dinasti Mamalik mampu menghalau pasukan Mongol, maka negeri Mesir menjadi tumpuan harapan umat Islam di sekitarnya. Penguasa-penguasa Syiria menyatakan setia kepada penguasa Mamalik.
Qutuz menjadi penguasa dinasti Mamalik menggantikan anak Aybek yang mengundurkan diri pada tahun 1259 M. Pada masa kekuasaanya itulah Baybars yang mengasingkan diri ke Syiria sejak masa Aybek karena tidak senang dengan kepemimpinan Aybek kembali lagi di zaman Qutuz. Dan prestasi monumental di bidang kemiliteran dua orang ini memang tampak sekali dalam mengalahkan pasukan Mongol di Ain Jalut, di saat negeri Islam yang lain merasa kesulitan betul untuk dapat mengalahkan pasukan Mongol.
C.     Raja-raja yang Berkuasa
                    Raja-raja yang berkuasa pada masa Dinasti Mamluk Bahri :
1.      Syajarah al-Durr (648 H/1250 M)
2.      Izzudin Ayba
3.      Nur al-Din Ali
4.      Saif al-Din Quthuz
5.       Zhahir Baybars
6.      Sa’id Barakah
7.      ‘Adil Badrudin Salamisy
8.       Saifuddin Qalawun
9.      Khalil al-Asyraf
10.  Al-Nashir Muhammad
11.   ‘Adil Kitbugha
12.   Manshur Lajin
13.  Al-Nashir Muhammad ibn Qalawun
14.  Al-Mudhaffar Baybars II Abi Syankir
15.  Al-Nashir Muhammad ibn Qalawun
16.  Al-Manshur Abu Bakar ibn Muhammad
17.   Asyraf Kazak (Qujuq) ibn Muhammad
18.  Al-Nashir Ahmad ibn Muhammad
19.  Al-Shalih Ismail ibn Muhammad
20.  Al-Kamil Sha’ban[16]
                        Raja-raja yang berkuasa pada masa Dinasti Mamluk Burji :
1.      Al-Zhahir Sayf al-Din Barquq
2.      As-Nashir al-Din Faraj
3.      Al-Manshur ‘Izz al- Din Faraj
4.      An-Nashir Farj
5.      Al-Adil al-Musa’im
6.      Al-Muayyad syaikh Al-Mahmudy
7.       Al-Muzhaffar Ahmad
8.      As-Zhahir Sayf al-Din Tatar
9.      Ash-Shalih Nashir al-Din Muhammad
10.  Al-Asyraf Sayf al-Din Barisbay
11.  Al-Aziz Jamal al-Din Yusuf
12.  Azh-Zhahir Sayf al-Din Jaqmaq
13.  Al-Manshur Fakhr al-Din Utsman
14.  Al-Asyfar Sayf al-Din Inal
15.  Al-Mu’ayyad Syihab al-Din Ahmad
16.  Azh-Zhahir Sayf al-Din Khusyqadam
17.  Azh-Zhahir Sayf al-Din Yalbay
18.  Azh-Zhahir Timurbugha
19.  Al-Asyraf Saifuddin Qaytabai
20.  An-Nashir Muhammad[17]
D.    Kemajuan-kemajuan yang Dicapai Dinasti Mamalik
Selama masa pemerintahannya, Dinasti Mamalik telah mencapai berbagai kemajuan penting di antaranya adalah konsolidasi pemerintahan, perekonomian, ilmu pengetahuan, militer, kesenian, dan arsitektur.
1.      Bidang Pemerintahan
Untuk menjalankan pemerintahan dalam negeri, Baybars mengangkat anggota militer sebagai elit politik. Pada tahun 1263 M Baybars mengangkat hakim kepala untuk masing-masing empat mazhab hukum yang utama, seorang syeikh untuk kalangan sufi dan seorang pemimpin untuk sekumpulan keturunan Nabi. Di samping pengangkatan hakim ini juga diangkat administrator hukum, profesor, imam sholat, dan pejabat keagamaan muslim lainnya. Rezim Mamalik ini menggaji semua tokoh-tokoh agama dengan gaji yang memadai, juga subsidi diberikan kepada madrasah mereka sehingga semua kegiatan keagamaan masuk ke dalam sebuah sistem birokrasi negara.[18]
2.      Bidang Militer
Dinasti Mamalik terkenal ketangguhan pasukan militernya yang sebagian besar berasal dari pelaut yang kuat, kekar, mempunyai tubuh yang tegap, dan disiplin. Sejak dari usia 10-20 tahun mereka dilatih dan dididik melalui tahapan pendidikan militer dari jenjang militer paling awal beralih menjadi pengawal sultan, kemudian menjadi panglima, dan yang terakhir menjadi sultan. Dalam Dinasti Mamalik tidak dikenal sistem kekuasaan secara turun temurun. Tetapi siapa yang berprestasi dan pantas akan diangkat menjadi sultan.[19]
3.      Bidang Ekonomi
Pada saat Dinasti Mamalik berkuasa, Mesir dan Syiria mengalami kemakmuran ekonomi yang pesat. Pertumbuhan ini berdampak pada perkembangan pesat di bidang seni dan budaya, dengan prestasi-prestasi khusus di bidang-bidang seperti arsitektur, keramik dan karya arsitek dalam logam, dan lain-lain. Selain itu, posisi Kairo yang menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah dan kota-kota sepanjang pesisir selatan ke Eropa menjadi sangat penting, sehingga hubungan dengan Timur Barat berada di bawah penguasaan Mamalik. Letak dan kondisi geografis yang strategis ini yang menopang ekonomi Mesir mencapai tingkat pertumbuhan yang pesat.[20]
4.      Bidang Ilmu Pengetahuan
Sejak jatuhnya Bani Abbas oleh Hulagu Khan, banyak ilmuan melarikan diri menuju Mesir dan Syiria. Dengan demikian maka pusat kemajuan ilmu pengetahuan beralih dari Bagdad ke Mesir. Sultan Baybars selain dikenal sebagai ahli perang juga orang yang cinta ilmu pengetahuan. Di bidang kedokteran ada ilmuan terkemuka Abul Hasan Ali bin al-Nafis yang menemukan sistem peredaran darah, Fadail Ibn al-Naqid seorang ahli mata dan optical dengan karyanya “Mujarabat”. Sedangkan di bidang ilmu agama, ada beberapa intelektual terkemuka antara lain Jalal al-Din al-Suyuti, al-Tabary, sejarawan, dan mufassir. Di bidang hadits muncul nama Ibnu hajar al-Asqalani.[21]
5.      Bidang Arsitektur
Bidang arsitektur juga mengalami kemajuan, banyak arsitek yang didatangkan ke negeri Mesir untuk membangun sekolah-sekolah dan masjid-masjid yang indah. Ada juga bangunan lain yang didirikan yaitu museum, perpustakaan, vila-vila, kubah, dan juga menara masjid. Universitas al-Azhar yang telah lama ditutup kegiatan intelektualnya karena perbedaan teologis, di masa Dinasti Mamalik dibuka kembali untuk belajar.[22]
E.     Kemunduran dan Kehancuran Dinasti Mamalik
Dinasti Mamalik setelah mengalami kejayaan-kejayaan baik di bidang kemiliteran, ekonomi, intelektual, dan arsitektur kemudian mulai mengalami kemunduran. Kemunduran dan kehancuran Dinasti Mamalik disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.      Faktor Internal
Faktor internal yang dimaksud dalam Dinasti Mamalik adalah perpecahan karena faktor perebutan kekuasaan di antara keluarga sultan. Sultan Qolawun mempunyai tiga orang anak yaitu Ila’uddin, Khalil, dan al-Nasir. Seharusnya, Ila’uddin yang menggantikan ayahnya, tetapi yang terjadi adalah Khalil melakukan pembunuhan terhadap Ila’uddin dan ia yang kemudian naik tahta. Dan ini berlanjut pada sultan-sultan sesudahnya. Ketika al-Nasir berkuasa, pungutan pajak yang sangat memberatkan rakyat juga mulai dilakukan, begitu pula komoditi gula, lada yang berasal dari India dimonopoli oleh sultan. Kemerosotan ekonomi Dinasti Mamalik semakin dilengkapi dengan beralihnya jalur dagang Timur-Barat dan Laut Tengah ke Tanjung Harapan, yang ditemukan oleh Vasco Da Gama tahun 1498.[23]
2.      Faktor Eksternal
Di akhir periode Dinasti Mamalik muncul sebuah kekuatan baru yaitu Dinasti Turki Usmani. Situasi tegang hubungan politik antara Turki dengan Mamalik terjadi akibat dari tindakan Qait Bay yang melindungi saudara Bayazid II, yang berkuasa di Turki (1481-1512), yang melarikan diri dari Turki ke Mesir. Pada saat yang bersamaan, muncul pula Dinasti Syafawi di Persia (1502-1736) yang secara resmi bermazhab Syiah Itsna Asyariah, bersikap frontal terhadap Dinasti Usmani yang menganut mazhab sunni di Turki. Perbedaan aliran mazhab dan ambisi ingin menguasai daerah yang lebih luas, menyebabkan kedua dinasti ini sejak awal sudah diwarnai permusuhan.[24]
Ketika terjadi perang antara Turki Usmani dengan Mamalik di sekitar Marj Dabiq (1516), beberapa amir yang terlibat di dalam pertempuran itu berkhianat termasuk Khair Bay seorang amir Aleppo yang dipercainya untuk mengatur siasat perang oleh al-Ghuri. Akhirnya kekalahan telak dialami Tumam Bay (1516-1517), sebagai pengganti al-Ghuri, tentara Turki sudah menembus hingga ke selatan Mesir. Pertempuran terjadi pada tanggal 22 Juni 1517 antara pasukan Tumam Bay dengan pasukan Sultan Salim di luar kota Kairo yang berakhir dengan kemenangan dipihak Salim. Dengan kekalahan ini, berakhirlah kekuasaan Dinasti Mamalik yang telah berkuasa di Mesir sekitar dua setengan abad.[25]


BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat kita ketahui bahwa kata Mamalik merupakan bentuk jamak dari mamluk yang bararti budak. Dinasti ini disebut dengan mamalik karena memang didirikan oleh para budak. Orang-orang mamalik itu awalnya adalah mereka yang menjadi tawanan dinasti Ayyubiyah yang didirikan oleh Shalahuddin al-Ayyubi yang kemudian dididik menjadi tentara. Dinastik ini berkuasa tahun 648-935 H/1250-1517 M di Mesir. Kaum Mamalik yang memerintah di Mesir mereka dibedakan menjadi dua suku. Pertama Mamalik Bahri (648-792 H/1250-1390 M). Kedua, Mamalik Burji (784-922 H / 1382-1517 M).
B.     Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah “Dinasti Mamalik di Mesir”. Harapan  adanya makalah ini, bisa menjadikan kita untuk lebih memahami tentang periode Dinasti Mamalik di Mesir. Serta dengan harapan semoga dapat dipahami dan bermanfaat bagi para pembaca. Kritik dan saran sangat kami harapkan, mengingat makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.


DAFTAR PUSTAKA
al-Din Muhyl ibn Abd al-zahir, 1961, Tasyrif al-Ayyum, wa al-Ushul fi Sirah al-Malik al-Mansur, Wt Irsad, Mesir.
Anonim, Makalah Sejarah Peradaban Islam tentang Dinasti Mamluk, diakses dari http://satriabajahitam.com/pondok-pesantren-modern-sintesa/, diakses pada hari Jumat, 20 April 2018 pukul 15.55 WIB.
Fu’adi Imam, 2012, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II, Teras, Cet 1, Yogyakarta.
Halim Abd. ’Uwais, 1990, Analisa Daulah-Daulah Islam, Pustaka Mantik, Penterjemah: Yudiancs, Solo.
Khoiriyah, 2012, Reorientasi Warisan Sejarah Islam, Teras, Cet 1, Yogyakarta.
Nasution Syamruddin, 2013, Sejarah Peradaban Islam, Yayasan Pusaka, Riau.
Nur Abdullah, 2005, Dinasti Mamalik di Mesir, Jurnal Hunafa, Vol. 2, No. 2.


[1] Anonim, Makalah Sejarah Peradaban Islam tentang Dinasti Mamluk, diakses dari http://satriabajahitam.com/pondok-pesantren-modern-sintesa/, diakses pada hari Jumat, 20 April 2018 pukul 15.55 WIB.
[2] Ibid.,
[3] Imam Fu’adi, 2012, Sejarah Peradaban Islam: Dirasah Islamiyah II, Teras, Cet 1, Yogyakarta, hlm. 143.
[4] Khoiriyah, 2012, Reorientasi Warisan Sejarah Islam, Teras, Cet 1, Yogyakarta, hlm. 179.
[5] Ibid., hlm. 180.
[6] Imam Fu’adi, Op. Cit., hlm. 145.
[7] Abd. Halim ’Uwais, 1990, Analisa Daulah-Daulah Islam, Pustaka Mantik, Penterjemah: Yudiancs, Solo, hlm. 109.
[8] Badri Yatim, Op. Cit., hlm. 125.
[9] Imam Fu’adi, Op. Cit., hlm. 144.
[10] Ibid., hlm. 144.
[11] Muhyl al-Din ibn Abd al-zahir, 1961, Tasyrif al-Ayyum, wa al-Ushul fi Sirah al-Malik al-Mansur, Wt Irsad, Mesir, hlm. 38.
[12] Abd. Halim ‘Uwais, Op. Cit., hlm. 109.
[13] Ibid., hlm. 110.
[14] Syamruddin Nasution, 2013, Sejarah Peradaban Islam, Yayasan Pusaka, Riau, hlm. 256.
[15] Imam Fu’adi, Op. Cit., hlm. 145.
[16] Khoiriyah, Op. Cit., hlm. 180-182.
[17] Ibid., hlm. 182-183.
[18] Abdullah Nur, 2005, Dinasti Mamalik di Mesir, Jurnal Hunafa, Vol. 2, No. 2, hlm. 152.
[19] Ibid., hlm. 153.
[20] Imam Fu’adi, Op. Cit., hlm. 147-148.
[21] Ibid., hlm. 148-149.
[22] Imam Fu’adi, Op. Cit., hlm. 149.
[23] Ibid., hlm.150.
[24]Ibid., hlm. 151.                                                                      
[25] Ibid.,  hlm. 152.

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam Dosen Pengampu: Ahmad Syukron, M. EI Penyusun: Kelas: G JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ISLAM PEKALONGAN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR             Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, materi yang dibahas adalah “Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi” . Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.             Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah waw...

Makalah Kaidah Fikih الأموربمقاصدها (al-umuuru bimaqaashidiha)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A.      Latar B elakang ....................................................................................... 1 B.      Rumusan M asalah .................................................................................. 2 C.      Tujuan dan M anfaat ................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 A.      Makna Kaidah Fikih الامور بمقاصدها ....................................................... 3 B.      ...

Makalah Konsep Dasar Fiqh Muamalah

TUGAS MAKALAH KONSEP DASAR FIQIH MUAMALAH Makalah I ni D isusun U ntuk M emenuhi T ugas Fiqih Muamalah Dosen Pengampu : Ahmad Syukron, M.EI O leh   : KELAS : E JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITU T AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2019 K ATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah swt atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ahmad Syukron, M.EI selaku dosen kami dalam Mata Kuliah Fiqih Muamalah dan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca . U ntuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami , k ami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini . Oleh ...