Skip to main content

Makalah Tingkat dan Perilaku Suku Bunga


MAKALAH
TINGKAT DAN PERILAKU SUKU BUNGA
Diajukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah Ekonomi Moneter
Dosen Pengampu :
Muhammad Aris Safii, M.E.I











Disusun oleh : Kelompok 2

Kelas: C


JURUSAN EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2019


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Teriring ucapan terima kasih kepada Bapak Muhammad Aris Safii, M.E.I,  juga kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta motivasi kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran guna perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembaca sangat berharga bagi kami.Semoga makalah ini bisa menambah keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua.


Pekalongan, 24Februari 2019


Penulis













DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1  Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2  Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3  Tujuan Penulisan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
2.1  Tingkat Bunga.................................................................................................. 3
a.       Pengertian Suku Bunga............................................................................... 3
b.      Fungsi Suku Bunga..................................................................................... 3
c.       Faktor-faktor Tingkat Bunga...................................................................... 4
d.      Jenis-jenis Pembebanan Suku Bunga Kredit................................................ 6
e.       Komponen-komponen dalam Menentukan Bunga Kredit............................ 7
2.2  Perilaku Suku Bunga........................................................................................ 8
a.       Faktor Penentu Permintaan Aset................................................................. 8
b.      Permintaan dan Penawaran Obligasi............................................................ 8
c.       PerubahanKeseimbanganBunga.................................................................. 9
d.      PrefensiLikuiditas..................................................................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................................... 15
3.1  Kesimpulan.................................................................................................... 14
3.2  Saran............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 15








BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LatarBelakang
Semakinbanyaknyajasakeuanganperbankan di Negara Indonesia, seharusnyadiimbangidenganpengetahuansukubunga.Namunbanyak orang yang kurangpahammengenaitingkatdanperilakusukubunga, bahkanpengertiandarisukubungapunada yang belumtahusamasekali. Disini kami mencobamemaparkanbeberapapenjelasantentangtingkatdanperilakusukubunga.
Bungadapatdiartikansebagaiharga yang harusdibayaroleh bank danataunasabahsebagaibalasjasaatastranksaksiantara bank dannasabah.Sukubungamerupakansalahsatu variable dalamperekonomian yang senantiasadiamatisecaracermatkarenadampaknya yang luas.Iamempengaruhisecaralangsungkehidupanmasyarakatkesehariandanmempunyaidampakpentingterhadapkesehatanperekonomiansuatu Negara.

1.2  RumusanMasalah
Berdasarkanlatarbelakangdiatasmakadirumuskanmasalahsebagaiberikut:
1.      Apapengertiansukubunga ?
2.      Apa fungsibunga ?
3.      Apa sajaFaktor-faktortingkatbunga?
4.      Apasajajenis-jenispembebanansukubungakredit?
5.      Apasajakomponen-komponenpenentudalammenentukanbungakredit ?
6.      Apasaja factor penentupermintaanasset ?
7.      Bagaimanapermintaandanpenawaranobligasi ?
8.      Bagaimanaperubahankeseimbanganbunga ?
9.      Apasajadalamprefensilikuiditas ?

1.3  TujuanPenulisan
Adapuntujuanpenulisanmakalahiniadalah:
1.      Untukmemahamipengertiansukubunga.
2.      Untukmengetahuifungsibunga.
3.      UntukmengetahuiFaktor-faktortingkatbunga.
4.      Memberikanwawasanmengenaijenis-jenispembebanansukubungakredit.
5.      Untukmengetahuikomponen-komponenpenentudalammenentukanbungakredit.
6.      Memahamimengenaifactor penentupermintaan asset.
7.      Untukmengetahuipermintaandanpenawaranobligasi.
8.      Memahamidalamperubahankeseimbanganbunga.
9.      Memahamidalamprefensilikuiditas.


BAB II
PEMBAHASAN
2.1  TingkatBunga
a.       Pengertian Suku Bunga
Suku bunga adalah harga yang dibayar “peminjam” (debitur) kepada “pihak yang meminjamkan” (kreditur) untuk pemakaian sumber daya selama interval waktu tertentu.[1]Suku bunga juga dapat diartikan sebagai pendapatan bagi debitoritor atau beban bagi kreditor yang diterima atau dibayarkan oleh kreditor yang diterima atau dibayarkan oleh kreditur atau debitur.
     Menurut Kamus lengkap ekonomi, suku bunga (interest rate) adalah kompensasi yang dibayar peminjam dana kepada yang meminjam. Suku bunga merupakan salah satu variabel dalam perekonomian yang senantiasa diamati secara cermat karena dampaknya yang luas. Ia mempengaruhi secara langsung kehidupan masyarakat keseharian dan mempunyai dampak penting terhadap kesehatan perekonomian. Biasanya suku bunga diekspresikan sebagai presentase pertahun yang dibebankan atas uang yang dipinjam.
     Tingkat bunga pada hakikatnya adalah harga. Seperti halnya harga, suku bunga menjadi titik pusat dari pasar, dalam hal ini pasar uang dan pasar modal. Sebagaimana harga, suku bunga dapat dipandang sebagai sebuah mekanisme untuk mengalokasikan sumber daya dan perekonomian.[2]
b.      Fungsitingkatsukubungadalamperekonomian
Dua masalah pokok yang harus dipecahkan oleh setiap sistem ekonomi adalah, pertama, berapa banyak faktor produksi yang harus digunkan atau dialokasikan untuk menghasilkan beberapa barang yang berbeda pada waktu saat atau bersamaan, misalnya, kayu jati gelondongan itu bisa dibuat untuk kayu gergajian, meja, kursi, almari atau pintu. Dalam sistem ekonomi pasar, alokasi penggunaan kayu gelondongan ditentukan oleh harga meja, kursi, almari, pintu atau kayu gergaji. Kedua, adalah alokasi penggunaan faktor produksi untuk menghasilkan barang yang akan digunakan sekarang atau dikemudian hari. Fungsi kedua inilah yang antara lain dilakukan oleh tingkat bunga, yakni alokasi faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang dipakai sekarang dan dikemudian hari.
Seluruh warga masyarakat mempunyai keharusan melakukan alokasi faktor produksi untuk pemggunaan sekarang dan nanti. Hanya metodenya berbeda antara satu Negara dengan Negara lain. Ada yang mendasarkan alokasi ini pada tradisi (terutama untuk masyarakat yang belum maju), yakni dengan menyisihkan sebagian dari hasil yang diperoleh sekarang untuk penggunaan di waktu yang akan dating. Seperti yang dilakukan di Rusia alokasi ini lebih banyak ditentukan oleh pemerintah. Tetapi pada sistem ekonomi pasar (seperti di Amerika Serikat), alokasi antara sekarang dan nanti adalah hasil interaksi keputusan masing-masing individu. Menurut Sunariyah (2013:80), selain fungsi bunga diatas, tingkayt bunga dalam suatu perekonomian memiliki fungsi sebagai daya tarik investor untuk menginventasikan dananya.
c.       Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Bunga
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar-kecilnya penetapan suku bunga :
1)      Kebutuhan Dana
Jika bank kekurangan dana, pinjaman sementara meningkat, maka dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi yaitu dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan bunga simpanan otomatis akan pula meningkatan bunga pinjaman.
2)      Persaingan
Dalam meperebutkan dana simpanan, maka disamping faktor promosi, yang paling utama pihak bank harus memperhatikan persaingan. Dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16% maka jika hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan kita naikkan diatas bunga pesaing. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman kita harus berada dibawah bunga pesaing.
3)       Kebijakan Pemerintah
Baik bunga simpanan maupun bunga pinjaman kita tidak boleh melebihi bunga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
4)      Harga Laba yang Di inginkan
Sesuai dengan target yang di inginkan, jika laba yang diinginkan besar, maka bunga ikut besar dan sebaliknya.
5)      Jangka Waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman, akan semakin tinggi bunganya, hal ini disebabkan besar kemungkinan resiko dimasa yang akan datang.
6)      Kualitas Jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga kredit yang dibebankan atau sebaliknya. Sebagai contoh jaminan sertifikat deposito berbeda dengan jaminan sertifikat tanah. Alasan utama perbedaan ini adalah dalam hal pencairan bagi jaminan yang cair, seperti sertifikat deposito atau giro yang dibekukan akan lebih mudah untuk dicairkan jika dibandingkan dengan jaminan tanah.
7)      Perusahaan Reputasi
Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit sangat menentukan tingkat suku bunga yang akan dibebankan nantinya, karena biasanya perusahaan yang bonafid kemungknan risik macet kredit dimasa mendatang relatif kecil dan sebaliknya.
8)      Produk yang Kompetitif
Maksudnya adalah produk yang laku di pasaran. Untuk produk yang kompetitif, bunga kredit yang diberikan relatif rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9)      Hubungan Baik
Bank umum menggolongkan pendapatannya di antara sebagian besar (primer) dan sekunder. Penggolongan ini ditujukan untuk keaktifan serta loyalitas yang ditawarkan kepada bank. Nasabah utama memiliki hubungan yang baik dengan bank pihak, sehingga dalam suku bunganya pun berbeda dengan yang biasa.
10)  Jaminan Pihak Ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan Jaminan kepada penerima kredit. Baik jika pihak yang memberikan Jaminan bonafid, baik dari segi kemampuan membayar, nama baik atau loyalitasnya terhadap bank, maka bunga yang dibutuhkan juga berbeda. Demikian pula, jika penjamin pada pesta ketiganya kurang bonafid atau tidak dapat dipercaya maka tidak dapat digunakan sebagai jaminan pihak ketiga oleh pihak bank.

d.      Jenis-jenis Pembebaban Suku Bunga Kredit
Metodepembebanan bunga antara lain:
1)      Sliding rate
Pembebanan bunga setiap bulan dihitung dari sisa pinjamannya sehingga jumlah bunga yang dibayar nasabah setiap bulan menurun seiring dengan turunnya pokok pinjaman. Jenis sliding rate inibiasanyadiberikankepadasektorproduktif.
2)       Flat rate
Pembebananbungasetiapbulantetapdarijumlahpinjamannya, demikian pula pokokpinjamansetiapbulanjugadibayarsamasehinggacicilansetiapbulansamasampaikredittersebutlunas. Jenis Flat rate biasanyadiberikankepadakredit yang bersifatkonsumtif. 
3)       Floating rate
Jenisinimembebankanbungadikaitkandenganbunga yang ada di pasaruangsehinggabunga yang dibayarsetiapbulansangattergantungdaribungapasaruangpadaabulantersebut.

e.       Komponen-KomponenDalamMenentukanBungaKredit
Komponendalammenentukansukubungakredityaitu:
1)      Total Biaya Dana (Cost of Fund)
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan maupun deposito.Totalbiaya dana tergantung dari seberapa besar bunga yang ditetapkan untuk memperoleh dana yang diinginkan. Total biayadanainiharusdikurangidengancadanganwajibatau Reserve Requrement (RR) yang telahditetapkanolehpemerintah.
2)      BiayaOperasi
Dalammelakukankegiatansetiap bank membutuhkanberbagaisaranadanprasaranabaikberupamanusiamaupunalat.Penggunaansaranadanprasaranainimemerlukansejumlahbiaya yang harusditanggung bank sebagaibiayaoperasi.
3)      CadanganRisikoKredit
Merupakancadanganterhadapmacetnyakredit yang akandiberikan, halinidisebabkansetiapkredit yang diberikanpastimengandungsuaturisikotidakterbayar.
4)        Laba yang diinginkan
Setiap kali melakukantransaksi bank selaluinginmemperolehlaba yang maksimal. Penentuaniniditentukanolehbeberapapertimbanganpenting, mengingatpenentuanbesarnyalabasangatmemengaruhibesarnyabungakredit.
5)        Pajak
Pajakmerupakankewajiban yang dibebankanpemerintahkepada bank yang memberikaanfasilitaskreditkepadanasabahnya.[3]

2.2  PerilakuSukuBunga
Perilaku suku bunga merupakan alat analisis permintaan aset, permintaan dan penawaran obligasi, perubahan keseimbangan tingkat bunga dan preferensi likuiditas atau permintaan dan penawaran uang.[4]
a.       Faktor Penentu Permintaan Aset
Aset (dahulu lebih dikenal dengan aktiva) adalah bagian dari kekayaan yang bernilai ada empat faktor yang mempengaruhi permintaanaset, yaitu kekayaan, ekspektasi imbal hasil, risiko, dan likuiditas. Kekayaan adalah total sumber dana atau aset yang dimiliki oleh individu atau badan. Jika variable lainnya konstan, peningkatan kekayaan akan mendorong peningkatan permintaan aset. Ekspektasi imbal hasil (expected return) adalah imbal hasil relatif suatu aset terhadap aset lainnya dari satu periode berikutnya. Jika variable lainnya konstan, peningkatan ekspetasi imbal hasil suatu aset relative terhadap aset lainnya cenederung mendorong peningkatan permintaan aset. Risiko adalah derajat ketidakpastian yang berhubungan dengan imbal hasil dari satu aset relative terhadap aset lainnya.Likuiditas merupakan kemudahan dan kecepatan suatu aset dikonversi kedalam bentuk kas tanpa biaya yang besar. Suatu aset dikatakan likuid juka pasar aset mendalam, di mana perdagangan aset terdiri atas banyak pembeli dan penjual, misalnya sekuritas obligasi jangka pendek pemerintah dan sekuritas bebas resiko lainnya. Jika variabel lainnya konstan, peningkatan likuiditas akan mendorong peningkatan permintaan aset.
b.      Permintaan dan Penawaran Obligasi.
Analisis penentuan tingkat bunga digunakan untuk menurunkan permintaan dan penawaran obligasi. Tingkat bunga berbagai sekuritas bergerak secara searah atau berhubungan secara positif sehingga penentuan analisis tingkat bungacukup pada satu sekuritas, yaitu obligasi.
1)      Kurva Permintaan Obligasi
Asumsi pada penurunan kurva permintaan obligasi yaitu menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan dengan harga obligasi. Peningkatan harga obligasi akan menurunkan permintaan obligasi dan penurunan harga obligasi akan meningkatkan permintaan obligasi. Peningkatan harga jual obligasi akan menurunkan tingkat bunga dan penurunan harga obligasi akan meningkatkan tingkat bunga. Oleh sebab itu, penurunan tingkat bunga akan menurunkan permintaan obligasi.
2)      Kurva Penawaran obligasi
Asumsi yang digunakan untuk menurunkan kurva penawaran obligasi sama dengan asumsi pada penurunan kurva permintaan obligasi yaitu menunjukkan hubungan antara jumlah penawaran dengan harga obligasi. Jika harga obligasi turun maka jumlah penawaran obligasi turun, sebaliknya jika harga obligasi naik maka jumlah penawaran obligasi naik. Oleh sebab itu, kenaikan tingkat bunga cenderung menurunkan penawaran obligasi dan penurunan tingkat bunga cenderung meningkatkan penawaran obligasi.
c.       Perubahan Keseimbangan Tingkat Bunga.
Perubahan keseimbangan tingkat bunga terjadi akibat perubahan permintaan dan penawaran obligasi.
Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap permintaan obligasi, yaitu :
1)      Perubahan kekayaan
Ekspansi siklus bisnis dengan pertumbuhan kekayaan cenderung meningkatkan permintaan obligasi. Peningkatan permintaan obligasi ini kemudian akan menurunkan harga obligasi dan meningkatkan tingkat bunga obligasi. Sebaliknya resesi ekonomi dengan penurunan kekayaan cenderung menurunkan permintaan obligasi. Permintaan penurunnan obligasi kemudian akan meningkatkan harga obligasi dan menurunkan tingkat bunga obligasi. Faktor lain yang mempengaruhi kekayaan adalah kecenderungan menabung dari masyarakat. Peningkatan cenderung menabung dari masyarakat mengakibatkan kekayaan semakin tinggi dan akhirnya meningkatkan harga obligasi dan menurunkan tingkat bunga obligasi. Sebaliknya penurunan kecenderungan menabung dari masyarakat mengakibatkan kekayaan semakin rendah dan akhirnya menurunkan harga obligasi dan meningkatkan tingkat bunga obligasi.
2)      Ekspetasi imbal hasil
Ekspetasi imbal hasil dipengaruhi ekspetasi tingkat bunga dan ekpetasi inflasi masa datang. Jika ekspetasi inflasi masa datang tinggi maka permintaan obligasi jangka panjang turun dan permintaan obligasi semakin kecil. Perubahan ekspetasi inflasi hubungan dengan dampak Fisher. Jika ekspetasi inflansi naik maka penawaran obligasi semakin besar dan permintaan obligasi semakin kecil, akibatnya tingkat bunga obligasi naik. Dampak Fisher menyatakan bahwa peningkatan ekspetasi inflasi akan meningkatkan tingkat bunga obligasi. Perubahan permintaan dan penawaran obligasi secara simultan dengan arah yang berlawanan akan menurunkan harga obligasi dan meningkatkan tingkat bunga obligasi.
3)      Risiko
Jika harga obligasi berfluktuasi maka risiko obligasi naik dan obligasi menjadi aset sangat beresiko. Peningkatan resiko obligasi akan mengakibatkan penurunan permintaan obligasi dan peningkatan risiko aset lainnya akan meningkatkan permintaan obligasi dan menurunkan tingkat bunga obligasi.
4)      Likuiditas
Kemudahan membeli dan menjual obligasi pada pasar keuangan merupakan peningkatan likuiditas obligasi. Oleh sebab itu, peningkatan likuiditas obligasi akan meningkatkan permintaan obligasi dan menurunkan tingkat bunga obligasi. Sebaliknya peningkatan likuiditas aset lainnya akan menurunkan obligasi dan meningkatkan tingkat bunga obligasi.

Ada juga empat faktor yang berpengaruh terhadap penawaran obligasi, yaitu :
1)      Perubahan ekspektasi profitabilitas investasi
Ekspansi siklus bisnis akan meningkatkan ekspektasi profitabilitas investasi dan meningkatkan penawaran obligasi, harga obligasi turun, dan tingkat bunga obligasi naik. Sebaliknya resesi ekonomi akan menurunkan ekspektasi profitabilitas investasi dan menurunkan penawaran obligasi, harga obligasi naik, dan tingkat bunga obligasi turun.
2)      Ekspektasi inflansi
Biaya rill pinjaman adalah tingkat bunga nominal dikurangi tingkat ekspektasi inflansi. Pada tingkat bunga nominal yang tetap, peningkatan ekspektasi inflansi akan mengakibatkan penurunan biaya rill dari pinjaman sehingga penawaran obligasi naik dan tingkat bunga obligasi naik.
3)      Aktifvitas pemerintah.
Aktivitas ekonomi pemerintah mempengaruhi penawaran obligasi. Pada harga obligasi tertentu, defisit fiskal yang dibiayai dengan penjualan obligasi pemerintah akan meningkatkan penawaran obligasi, harga obligasi turun dan tingkat bunga obligasi naik. Sebaliknya, surplus fiskal akan mengurangi penjualan obligasi pemerintah akibatnya penawaran obligasi turun, harga obligasi naik, dan tingkat bunga obligasi turun.

d.      Preferensi Likuiditas : Penawaran Dan Permintaan Uang.
Suatu model alternatif analisis penawaran dan permintaan uang dikembangkan oleh John Maynard Keynes yang dikenal dengan analisis preferensi likuiditas. Analisis preferensi likuiditas menjelaskan penentuan tingkat bunga melalui keseimbangan penawaran dan permintaan uang. Analisis preferensi likuiditas dari pasar uang dihubungkan dengan penawaran dana pinjaman pada pasar obligasi. Uang untuk pasar (money for market) menjelaskan bahwa fungsi uang merupakan alat tukar, sedangkan pasar uang menjelaskan pasar keuangan dimana instrumen utang jangka pendek dapat diperdagangkan.
Menurut analisis preferensi likuiditas, perubahan tingkat bunga disebabkan perubahan permintaan dan penawaran uang. Ada dua faktor yang berpengaruh terhadap permintaan uang, yaitu efek pendapatan dan efek tingkat harga.
Ada dua alasan mengapa pendapatan mempengaruhi permintaan uang. Pertama, ekspansi ekonomi dan peningkatan pendapatan atau kekayaan mengakibatkan keinginan memegang uang dari masyarakat naik, fungsi uang sebagai alat pengukur nilai. Kedua, ekspansi ekonomi dan peningkatan pendapatan atau kekayaan mengakibatkan masyarakat ingin melakukan transaksi lebih banyak . Oleh sebab itu, peningkatan pendapatan menyebabkan peningkatan permintaan uang dan kemudian meningkatkab tingkat bunga. Kenaikan tingkat harga akan menurunkan daya beli riil barang atau jasa. Untuk mempertahan nilai rill uang yang dipegang masyarakat akan meminta uang nominal lebih banyak sehingga peningkatan harga akan meningkatkan permintaan uang dan tingkat bunga.
Penawaran uang dapat dikendalikan oleh otoritas moneter walaupun penawaran uang secara rill juga ditentukan oleh bank-bank komersial. Peningkatan penawaran uang oleh bank sentral cenderung menurunkan tingkat bunga, sebaliknya penurunan penawaran uang oleh bank sentral cenderung meningkatkan tingkat bunga.
Menurut Milton Friedman, ada empat efek peningkatan penawaran uang, di mana peningkatan penawaran uang tidak selalu berhasil menurunkan tingkat bunga. Pertama, efek pendapatan dari peningkatan penawaran uang adalah peningkatan pendapatan agregat dan kekayaan agregat. Menurut teori preferensi likuiditas dan teori dana pinjam, peningkatan pendapatan dan kekayaan akan menaikkan tingkat bunga. Kedua, efek tingkat harga akibat peningkatan penawaran uang adalah peningkatan kegiatan ekonomi. Menurut teori preferensi likuiditas, kenaikan tingkat harga atau inflasi akan meningkatkan tingkat bunga. Ketiga, efek ekspetasi inflansi dari peningkatan penawaran uang adalah peningkatan ekspektasi tingkat bunga akibat peningkatan ekspektasi tingkat inflansi. Keempat, efek likuiditas dari peningkatan penawaran uang adalah penurunan tingkat bunga. Keaadaan rill yang mungkin terjadi dari peningkatan penawaran uang terhadap tingkat bunga adalah tidak menjamin penurunan tingkat bunga. Tingkat bunga akan turun jika efek likuiditas peningkatan penawaran uang lebih besar dari jumlah efek pendapatan, efek tingkat harga, dan efek ekspektasi inflansi. Sebaliknya, tingkat bunga akan naik jika feel likuiditas peningkatan penawaran uang lebih kecil dari jumlah efek pendapatan, efek tingkat harga, dan efek ekspektasi inflansi.[5]


BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Suku bunga adalah harga yang dibayar “peminjam” (debitur) kepada “pihak yang meminjamkan” (kreditur) untuk pemakaian sumber daya selama interval waktu tertentu.Suku bunga juga dapat diartikan sebagai pendapatan bagi debitoritor atau beban bagi kreditor yang diterima atau dibayarkan oleh kreditor yang diterima atau dibayarkan oleh kreditur atau debitur.

3.2  Saran
Sebuahilmupengtahuanlayakna air yang menjadisumberkehidupan,ilmupengetahuan yang selaludigaliakanmemberikansebuahpemahamankepada sesame manusiasehinggadenganpemahamantersebutdapatmampudiimplementasikandalamkehidupansehari-hari. Taka adailmu yang bermanfaatjikahanyadipendamdalamdirisendiritanpamengamalkankepada orang lain. Begitujugadenganmateribunga yang kali inikamutulis, semogamemberikanpengetahuanbagimahasiswa agar lebihbersikapkritisdalamduniaperbankan.Ilmubunga yang saatini kami tulisberupabungakonvensional, harapannyamahasiswa IAIN pekalongandapatmampumembandingkandenganIlmuekonomisyariah. Dan dari kami menghimbau agar mahasiswaselalumembacabuku, denganmembacaakanmudahmemahamisesuatu yang dianggap orang awamtabu.




DAFTAR PUSTAKA













[1] Frank J. Fabozzi, Franco Modigliani, Michael G.Ferri, Pasar & Lembaga Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat,1999), hlm.204
[2] Suwaldjo Puspopranoto, Keuangan Perbankan Dan Pasar Keuangan,(Jakarta:Pustaka LP3ES Indonesia,2004), hlm.69
[3]Dr. Kasmir, Bank danLembagaKeuanganLainnya, ( Jakarta:PT Raja GrafindoPersada, 2014),edisi revisi, hlm.115-119
[4]Jonni Manurung dan Adler Haymans Manurung, Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter, (Jakarta:Salemba Empat,2009), hlm.19
[5] Jonni Manurung dan Adler Haymans Manurung, Ekonomi Keuangan dan Kebijakan Moneter..., ,hlm.27-32

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

MAKALAH PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro Islam Dosen Pengampu: Ahmad Syukron, M. EI Penyusun: Kelas: G JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ISLAM PEKALONGAN TAHUN 2018 KATA PENGANTAR             Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, materi yang dibahas adalah “Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi” . Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah kami.             Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah waw...

Makalah Konsep Dasar Fiqh Muamalah

TUGAS MAKALAH KONSEP DASAR FIQIH MUAMALAH Makalah I ni D isusun U ntuk M emenuhi T ugas Fiqih Muamalah Dosen Pengampu : Ahmad Syukron, M.EI O leh   : KELAS : E JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITU T AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN 2019 K ATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah swt atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Ahmad Syukron, M.EI selaku dosen kami dalam Mata Kuliah Fiqih Muamalah dan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca . U ntuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami , k ami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini . Oleh ...

Makalah Kaidah Fikih الأموربمقاصدها (al-umuuru bimaqaashidiha)

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ..................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A.      Latar B elakang ....................................................................................... 1 B.      Rumusan M asalah .................................................................................. 2 C.      Tujuan dan M anfaat ................................................................................ 2 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3 A.      Makna Kaidah Fikih الامور بمقاصدها ....................................................... 3 B.      ...