KONSULTAN PUBLIC RELATION
Disusun Guna
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Public Relation
Dosen Pengampu: Muhammad Khoirul Fikri, M.E.I

Disusun Oleh :
1.
Nur Aviana (4117124)
2. Wigiati (4117131)
3. Atmariani Artanti (4117133)
Kelas: B
JURUSAN EKONOMI
SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI ISLAM PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Mendengar dan lagi Maha Melihat atas
segala limpahan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsultan
Public Relation” sesuai waktu yang telah direncanakan.
Shalawat
serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar Muhammad
SAW beserta seluruh keluarga dan sahabatnya yang selalu membantu perjuangan
beliau dalam menegakkan Dinullah di muka bumi ini.
Dalam
penulisan makalah ini, tentunya banyak pihak yang telah memberikan bantuan baik
moril maupun materil. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang tiada hingganya kepada rekan dan teman yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya.
Hanya kepada Allah SWT kita
kembalikan semua urusan dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak, khususnya bagi penulis dan para pembaca pada umumnya, semoga Allah
meridhai dan dicatat sebagai ibadah disisi-Nya, Amin.
Pekalongan, 09 Maret 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memiliki reputasi positif organisasi adalah
harapan dari seluruh organisasi baik profit maupun non profit. Semua tahu bahwa
tugas ini biasanya dipegang oleh Public Relations sebuah organisasi, tetapi
kenyataannya keinginan dan pelaksanaan tidak semudah itu tercapai. Organisasi
di satu sisi ingin reputasinya baik tetapi di sisi lain masih merasa jika
memiliki departemen PR sendiri mereka harus mengeluarkan sejumlah biaya tetap
yang tidak murah. Jalan keluar untuk mengatasi hal tersebut adalah perusahaan
dapat menyewa jasa konsultan PR yang dapat membantu mereka mewujudkan hal
tersebut.
Konsultan seperti apa yang dapat dipilihpun
beragam mulai dari skala kecil hingga besar, lokal, nasional ataupun
internasional, asosiasi ataupun perorangan. Mendapatkan konsultan yang baik
dapat dilakukan dengan cara membaca dengan detail layanan yang pernah dilakukan
dengan melihat track record nya. Perlu pula mempertimbangkan atau mendapatkan
referensi dari pihak lain tentang reputasi konsultan yang akan disewa serta
perlu mengecek keberadaan konsultan tersebut apakah mereka tercatat dalam professional
body karena biasanya dari merekalah akreditasi atau sertifikasi konsultan
diperoleh. Tentu saja dalam memilih harus disesuaikan dengan kebutuhan dasar
dari perusahaan dan dana yang ada.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa itu
Konsultan Public Relation?
2.
Apa saja
tipe-tipe Konsultan Public Relation?
3.
Bagaimana
kategori Konsultan Public Relation?
4.
Apa yang
dimaksud Profesionaslisasi Industri?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1.
Untuk mengetahui
pengertian Konsultan Public Relation
2.
Untuk mengetahui
tipe-tipe Konsultan Public Relation
3.
Untuk mengetahui
kategori Konsultan Public Relation
4.
Untuk mengetahui
Profesionaslisasi Industri
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Konsultan Public Relation
Konsultan
Public Relation adalah penyelenggaraan jasa-jasa teknis dan kreatif tertentu
oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki keahlian berdasarkan
pengalaman serta latihan yang telah mereka dapatkan sebelumnya, dan dalam
menjalankan fungsi-fungsi itu mereka memiliki suatu identitas perusahaan yang
sah menurut hukum.[1]
Berikut ini beberapa dasar pertimbangan mengapa konsultan dibutuhkan:
1)
Pada saat kita
membutuhkan pengelola program yang sifatnya hanya jangka pendek dan adalah
proyek – proyek yang spesifik.
2)
Kebutuhan akan
pengerjaan pekerjaan yang fluktuatuif (tidak tetap terkadang rendah tetapi di
saat tertentu tinggi)
3)
Membutuhkan pekerjaan
dengan ketrampilan khusus, dan ketrampilan ini tidak dimiliki oleh karyawan
yang ada
4)
Memerlukan
objektifitas tinggi. Konsultan dapat mengerjakan pekerjaan tanpa terimbas oleh
kepentingan – kepentingan tertentu.
5) Jika membutuhkan tangan dan kaki untuk melaksanakan sebuah pekerjaan.
Apabila kita merencanakan banyak program atau pekerjaan dan membutuhkan sumber
daya manusia yang banyak untuk menyelesaikan masalah tersebut.. Konsultan mampu
menyediakan tim yang untuk melakukan rencana – rencana tersebut ( Macnamara;
1996, 240 -241)[2]
Konsultan PR memberikan konsultasi mengenai strategi komunikasi agar
tercipta opini publik yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Mereka harus
membenahi strategi yang kurang tepat menjadi lebih baik karena dia memang
menjadi partner
dari PR internal.
Konsultan PR pun bertugas mengarahkan strateginya secara lebih detail,
kemudian dibuatkan yang lebih baik untuk mengkomunikasikan pesan kepada
khalayak. Strategi yang dibuat oleh konsultan PR misalnya membuat brand
awareness perusahaan yang diwakilinya dan tidak lupa dikaitkan dengan marketing
si perusahaan untuk membangun opini publik serta menaikkan citra perusahaan
tersebut.[3]
B. Tipe-Tipe Konsultan
Secara
umum, Konsultan PR berada dalam salah satu dari beberapa kategori berikut ini,
konsultan-konsultan besar akan memberikan seluruh empat layanan berikut.[4]
a.
Konsumen: sejauh ini adalah kategori terbesar. Konsultan-konsultan akan membantu klien, merancang dan melaksanakan kampanye untuk mempromosikan
merek, produk-produk atau layanan-layanan pada para konsumen. Seringkali
perusahaan-perusahaan akan memiliki tautan dengan kegiatan-kegiatan pemasaran
semacam periklanan. Sasaran utama mereka adalah prakonsumen - orang-orang yang
membeli produk-produk atau layanan-layanan – dan kegiatan PR cenderung
mendukung kampanye-kampanye pema saran. Komunikasi-komunikasi akan menjadi
membujuk para konsumen untuk mengambil tindakan.
b.
Keuangan:
konsultan-konsultan PR keuangan mengelola suatu reputasi perusahaan di antara
para wartawan keuangan, analisis, dan investor. Mereka bekerja dengan
perusahaan pubik (persero) mengumumkan hasil-hasil tahunan dan juga dalam
situsi-situasi tertentu, ertentu, seperti gejolak pasar modal, kasus
pengambilalihan, serta merger dan akuisisi. Komunikasi-komunikasi mereka
diarahkan pada audiens-audiens keuangan.
c.
Lobi dan
Hubungan Publik: Perusahaan, badan-badan publik dan lembaga-lembaga amal akan
memperoleh nasihat dari konsultan-konsullan lobi bagaimana menempatkan kasus
mereka kepada pemerintah, para politisi, dan dewan-dewan lokal. Para pelobi
akan memperingatkan klien-klien mereka akan isu-isu RUU dan politik yang dapat
memengaruhi dan membantu mereka dalam memetakan situasi politik.
d.
Komunikasi-komunikasi
Korporasi: perpotongan berbagai disiplin dan melibatkan elemen di atas.
Komunikasi-komunikasi korporasi lebih tentang melindungi reputasi secara keseluruhan suatu perusahaan ketimbang
mempromosikan produk-produk atau layanan-layanan. Teknologi dan perlindungan
kesehatan adalah lahan lain dari PR yang tumbuh cepat dengan bahasa mereka
sendiri dan lebih dari sekadar itu.
Hubungan
publik dan PR keuangan sangat terspesialisasi dan asa perdebatan yang muncul
kembali mengenai apakah suatu klien lebih baik dilayani oleh suatu yang disebut
‘one-stop consultancy’ ‘one-stop consultancy’yang menyediakan seluruh
layanan ini di bawah satu atap, atau alternatifnya apakah mereka lebih baik
pergi kepada sebuah konsultan yang khusus untuk suatu lingkup tertentu.
Jawabanna tergantung pada klien-klien tersebut dari kebutuhan mereka-tidak ada
tanggapan yang mudah disini.
C. Kategori-Kategori Konsultan Public Relation
Suatu
konsultan PR akan berada pada kategori-kategori berikut ini :[5]
1.
Kantor dari
Perusahaan PR Multinasional: Perkembangan firma-fima PR multinasional besar
sama dengan perkembangan firma-firma hukum dan akuntan internasional-
menanggapi perkembangan dan kebutuhan para klien yang beroperasi di pasar
global. Klien dan merek-merek mulinasional seperti McDonalds, Starbucks, dan
Gillette memtuhkan para penasihat dan layanan-layanan yang bisa beroperasi di
pasar internasional yang sama sebagaimana mereka dan memahami
kebutuhan-kebutuhan perusahaan atau merek-merek tersebut juga
kebutuhan-kebutuhan dan situasi-situasi lokal yang khusus.
2.
Konsultan-konsultan
PR dengan Jaringan Regional: Beberapa konsultan-konsultan secara tipikal
memiliki sebuah kantor pusat yang berfungsi meliputi akuntasi, SDM. Manajemen,
pemasaran dan serangkaian kantor regional.
Bagi perusahaan-perusahaan besar
yang menginginkan bekerja dengan media-media regional konsultan-konsultan
ksemacam ini menarik karena mereka menyediakan dukungan regional dan yang lebih
penting hubungan dengan dan pengetahuan tentang media lokal.
3.
National Lottery
yang mengoperasikan Camelot, contohnya menggunakan konsultan-konsultan yang
menyediakan layanan semacam itu. Kantor pusat akan memberi masukan pada kantor
regional tidak hanya akan diharapkan bekerja kepentingan nasional, namun juga
untuk memenangkan bagian mereka di bisnis lokal.
4.
Perusahaan Besar
tanpa Jaringan Regional: Banyak
konsultan keuangan dan hubungan publik berada pada kategori ini; mereka ada di
antara perusahaan besar di Inggris dan hanya sebagian yang berbasis di London
5.
Perusahaan Kecil dan Menengah: Sejauh ini jumlah paling
banyak dari perusahan PR antara 1- 10 karyawan. Meskipun kecil bukan berarti
mereka tidak mampu menangani klien-klien besar, nasional, dan bahkan
internasional. Sayangnya, pada
kenyataannya 80% dari seluruh PR yang ada di Inggris berasa pada 100 perusahaan
PR teratas , maka meskipun konsultan-konsultan yang lebih kecil mungkin bisa
menanggapi klien-klien besar, sebgian besar pada praktiknya tidak bisa: “PR
adalah sebuah sekotr dimana yang besar membeli yang besar,” demikian ungkap
Jane Howard, pimpinan Mandate. Kebanyakan Perusahaan PR Kecil bebrrbasis
regional, membrikan layanan PR pada perusahaan-perusahaan lokal.
Adapun
layanan-layanan yang diberikan oleh Konsultan Public Relation yang terbagi
dalam beberapa lingkup, dantaranya:[6]
·
Hubungan media
·
Manajemen krisis
dan isu
·
Komunikasi
internal/karyawan
·
Perencanaan dan
nasihat komunikasi strategis
·
Pelatihan media
·
Manajemen kantor
berita eksternal/outsourch
·
Manajemen
reputasi
·
Menajemen acara
D. Profesionalisasi industri[7]
Masalah
yang terus-menerus ada untuk industri PR adalah memastikan layanan diberikan
melalui semua tipe konsultansi yang beragam dengan kualitas yang konsisten. Semua
orang bisa menjadikan diri mereka sebagai praktisi PR dan tidak ada persyaratan
bagi orang yang bekerja di PR menjadi anggota Charted institute Of Public
Relation (CIPR) atau Public Relation Consultants Association (PRCA) atau bahkan
mengikuti apapun bentuk pelatihan. Ketika perusahaan-perusahaan mengajukan
keberatan bahwa PR adalah “membuang-buang waktu” atau mereka tidak menghasilkan
keuntungan uang dari konsultasi PR, penyelidikan mendalam biasanya akan
mengungkap bahwa pengalaman buruk mereka terhadap PR itu ternyata bersumber
dari penggunaan praktisi yang tidak berpengalaman yang hanya sedikit atau tidak
memiliki pengalaman PR strategis atau bagaimana melaksanakan program yang
sesuai dan terstruktur. Para praktisi semacam ini membuat buruk nama industri
PR dan menyumbang pada masalah citra PR
sebagaimana yang telah didiskusikan. Tidak ada pengganti bagi kualifikasi
profesional dan pengalaman praktis.
Tingkat-tingkat
dalam PR dan pekerjaan organisasi-organisasi profesional seperti CIPR dan PRCA semuanya
membantu mengendalikan standar-standar dalam industri PR. Mereka memiliki peran
dalam menciptakan para praktisi PR yang bisa memberikan fungsi PR yang
konsisten dan berkualitas apakah itu in-house atau sebagai bagian dari sebuah
konsultansi. Para lulusan PR akan
membawa selingkup besar ketrampilan manajemen akuntandan pemahaman mengapa
beberapa kampanye berhasil sementarayang lain tidak. PRCA telah membuat suatu
panduan untuk memilih konsultansi PR, memberi nasihat pada para calon klien apa
yang harus mereka cari.
Terdapat
lima kompetensi mendasar bagi seseorang yang berprofesi Public Relations,
seperti yang dikemukakan Jefkins dalam Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto (
2003 : 159 ) yaitu :
1. Ability to communicate (Kemampuan berkomunikasi)
Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang yang
memiliki aneka ragam karakter.
2. Ability to organize (Kemampuan mengorganisasikan)
Kemampuan mengorganisasikan dapat diartikan sebagai
kemampuan manajerial, yang dapat mengelola program PR mulai dari fact finding (pengumpulan data), planning (perencanaan), communication (mengkomunikasikan
program) dan evaluating (evaluasi
program).
3.
Ability
to get on with people (Kemampuan bergaul/membina relasi)
Kemampuan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan networking (jaringan)
dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan organisasi/perusahaan atau PR itu sendiri.
4.
Personal
Integrity (Berkepribadian utuh/jujur)
Kejujuran
harus tetap melandasi seseorang yang menjadi profesi apa pun, termasuk public
relations (PR), karena aspek ini yang dapat membentuk kredibilitas
(kepercayaan) orang lain terhadap PRO maupun perusahaan tempat PRO itu bekerja.
5.
Imagination
(Memiliki
imaginasi yang kuat)
Profesi PR haruslah seseorang yang penuh dengan gagasan
atau ide-ide, mampu memecahkan problem yang dihadapi, mampu menyusun rencana
yang orisinil dan dapat mengembangkan imajinasi untuk melahirkan
kreativitas-kreativitas kerjanya.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan
makalah yang kami susun, dapat disimpulkan bahwa Konsultan Public Relation
adalah penyelenggaraan jasa-jasa teknis dan kreatif tertentu oleh seseorang
atau sekelompok orang yang memiliki keahlian berdasarkan pengalaman serta
latihan yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Konsultan PR juga memberikan
konsultasi mengenai strategi komunikasi agar tercipta opini publik yang sesuai
dengan tujuan perusahaan.
Masalah
yang terus-menerus ada untuk industri PR adalah memastikan layanan diberikan
melalui semua tipe konsultansi yang beragam dengan kualitas yang konsisten. Dan
dalam menjalankan fungsi-fungsi itu mereka sudah memiliki suatu identitas
perusahaan yang sah menurut hukum.
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://google.com/amp/s/rahayunandasite.wordpress.com/2016/12/20/public-relation/amp/,
diakses pada hari senin tanggal 18 Maret 2019, pukul 11.00 WIB.
[2] http://publicrelationsidaananda.blogspot.com/2009/02/berkenalan-dengan-jasa-konsultan.htmldiakses
pada hari senin tanggal 18 Maret 2019, pukul 13.20 WIB.
[3]https://wolipop.detik.com/work-and-money/d-2004266/yuk-mengetahui-lebih-jauh-profesi-konsultan-pr,
diakses pada hari senin 18 Maret 2019, pukul 09.30 WIB.
[4] Keith
Butterick, Pengantar Public Relation, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013),
hal. 126.
[5] Ibid.,
hal. 127.
[6] Ibid.,
hal. 132.
[7] Ibid.,
hal. 131.
Comments
Post a Comment